SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi angkat bicara soal usulan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai calon pahlawan nasional. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan usulan tersebut karena semua mantan presiden layak mendapat penghormatan dari bangsa.
“Saya kira kalau kami merasa bahwa apa salahnya juga? Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita,” ujar Prasetyo di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/4/2025).
Prasetyo juga meminta masyarakat untuk melihat sosok Soeharto secara utuh, tidak hanya dari sisi kekurangannya. Ia menekankan pentingnya mengapresiasi jasa dan kontribusi para pemimpin terdahulu dalam membangun bangsa.
“Sebagaimana Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita,” katanya.
“Mulai dari Bung Karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibie, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa menjadi seorang presiden bukanlah hal yang mudah, dan karenanya perlu dihargai. Mengenai syarat bahwa calon pahlawan nasional harus bebas dari kasus hukum, Prasetyo menilai hal tersebut bisa dipandang dari berbagai sisi.
“Ya ini tinggal tergantung versinya yang mana. Kalau ada masalah pasti semua kita ini kan tidak ada juga yang sempurna. Pasti kita ini ada kekurangan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan bahwa usulan Soeharto sebagai calon pahlawan nasional 2025 berasal dari para gubernur. Usulan tersebut dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial dari berbagai pihak, termasuk bupati, wali kota, tokoh masyarakat, akademisi, dan sejarawan melalui seminar.
“Setelah itu nanti kita matangkan, saya akan mendiskusikan, memfinalisasi, kami tandatangani, langsung kita kirim ke Dewan Gelar,” ujar Gus Ipul.
(Anton)