SUARAINDONEWS.COM, Cianjur-Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meresmikan sistem resi gudang (SRG) komoditas ayam karkas beku di gudang SRG milik PT Arwinda Perwira Utama di Cianjur, Jawa Barat, hari ini, Senin (28/12).
Wamendag berharap, SRG ayam karkas beku nantinya dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha dalam rantai bisnis komoditas ayam, utamanya para peternak mandiri.
“Implementasi SRG ini bertujuan meningkatkan distribusi dan mendukung para pelaku usaha agar dapat menyimpan komoditas yang dimilikinya di dalam gudang SRG. Dengan SRG, para pelaku usaha juga dapat membudidayakan dan memanfaatkan komoditas yang dimiliki mereka tersebut,” ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry juga menyampaikan, peresmian SRG ayam karkas beku milik PT Arwinda Perwira Utama di Cianjur ini menjadi wujud kontribusi pelaku usaha untuk mendukung pelaku usaha lainnya, termasuk usaha kecil menengah (UKM). “Hal ini merupakan bentuk sumbangsih konkret yang diberikan para pelaku usaha terhadap perdagangan Indonesia,” ungkapnya.
Peresmian SRG ini merupakan implementasi SRG ayam karkas beku yang kedua. Implementasi pertama SRG ayam karkas beku telah dioperasikan di Bekasi oleh PT Atma Mulya Jaya pada 22 Juli 2020 lalu.
Wamendag Jerry berharap pengimplementasian SRG dapat dimanfaatkan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga dalam mempersiapkan komoditas-komoditas unggulan Indonesia agar dapat menembus pasar internasional.
“Kemendag terus mendorong agar komoditas potensial Indonesia dapat terus dikembangkan dan difasilitasi dengan SRG,” imbuh Wamendag Jerry.
Sementara itu, Kepala Bappebti Sidharta Utama mengatakan skema SRG yang dikembangkan PT Arwinda Perwira Utama ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak dalam tata niaga. Produsen bisa memperoleh insentif dari usaha peternakannya berupa harga jual yang layak dan stabil serta mendapatkan akses pembiayaan usaha yang mudah dan murah.
Sedangkan di sisi distributor dan ritel, pola SRG akan memberikan kepastian ketersediaan stok dengan harga yang kompetitif melalui kontrak pengadaan dengan para produsen.
“Pada gilirannya, skema ini juga akan bermanfaat bagi konsumen akhir karena bahan pangan dapat diperoleh secara mudah dengan harga terjangkau,” imbuhnya.
Menurut Sidharta, gudang beku PT Arwinda Perwira Utama hingga saat ini telah menerbitkan enam resi gudang dengan volume total mencapai 21,8 ton atau senilai Rp612,3 juta. Dari enam resi gudang tersebut, satu di antaranya telah dimanfaatkan untuk mendapatkan pembiayaan usaha dari Bank BJB dengan nilai pembiayaan mencapai Rp53,2 juta. Beberapa resi gudang lainnya saat ini masih dalam proses pengajuan pembiayaan di Bank BJB.
SRG dinilai sebagai salah satu instrumen alternatif yang memungkinkan untuk memberikan mekanisme manajemen stok dan akses pembiayaan. SRG juga dapat dioptimalkan dalam mengendalikan dampak yang muncul akibat pandemi Covid-19.
Saat ini banyak pelaku usaha komoditas pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan mengalami kesulitan cash flow dalam melakukan penyerapan komoditas dari produsen dan terjadi penurunan permintaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, para produsen memasuki waktu panen komoditas sehingga ada potensi terjadi penurunan harga komoditas akibat turunnya permintaan di pasar komoditas dan hal ini berpotensi menyebabkan penurunan pasokan di kemudian hari karena berkurangnya insentif untuk berproduksi.
Sementara itu, Presiden Direktur Perwiratama Group, Cecep M. Wahyudin berharap SRG akan menjadi harapan baru bagi para peternak ayam pedaging.
“Ada harapan besar bahwa SRG ini akan menjadi satu pemicu terbentuknya sistem integrasi bisnis secara horizontal antar-pelaku bisnis ayam mandiri, yaitu dengan terbangunnya pola kerja sama antarrantai bisnis di peternakan ayam secara terintegrasi,” ungkap Cecep.
Usai meresmikan SRG komoditas ayam karkas beku, Wamendag Jerry melakukan pelepasan secara simbolis produk ayam karkas siap konsumsi ke beberapa retailer dari Gudang SRG PT Arwinda Perwira Utama. (TS)