SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Musisi dan vokalis band Seventeen, Ifan Seventeen, resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN). Keputusan ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Kawendra Lukistian.
Menurut Kawendra, Ifan bukan sosok baru di industri kreatif. Ia telah lama berkecimpung dalam dunia ekonomi kreatif dan saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) DPP Gekrafs. Organisasi ini membawahi 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk perfilman.
“Ifan sudah lama berkecimpung di dunia kreatif. Selain sebagai musisi, dia juga terbiasa mengurusi 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk film. Saya yakin dia bisa membawa PFN ke arah yang lebih baik,” ujar Kawendra, Jumat (14/3/25).
Tak hanya itu, Ifan juga memiliki pengalaman di berbagai perusahaan kreatif, seperti iVolks Creative dan D’Keys Music Studio. Pengalamannya ini dianggap bisa membantu PFN menghadapi tantangan besar yang sedang dihadapi.
PFN dalam Kondisi Memprihatinkan
Penunjukan Ifan terjadi di tengah kondisi PFN yang disebut-sebut cukup memprihatinkan. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang mengunjungi kantor PFN di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (14/3/25), mengungkapkan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan tersebut.
“Kami telah melihat kondisi terkini Perusahaan Film Negara, dan keadaannya cukup memprihatinkan. Bangunan lama, hutang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi belum terbayar, serta operasional dan dana produksi yang tersendat-sendat,” ujar Dasco.
PFN masih memiliki banyak tunggakan sejak pandemi COVID-19, termasuk utang ke vendor, pajak, PBB, dan pembayaran gaji karyawan. Bahkan, gaji yang diterima karyawan dan direksi hanya berkisar 30%-70% dari jumlah yang seharusnya.
Sebagai BUMN yang bergerak di industri perfilman nasional, PFN menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan dan berkembang. Dengan kondisi keuangan yang belum stabil, harapan besar kini ada di tangan Ifan untuk membawa perubahan.
Harapan Baru untuk PFN
Kawendra menegaskan bahwa kehadiran Ifan bukan hanya sekadar simbol, tetapi merupakan langkah konkret untuk membenahi PFN agar lebih adaptif dan mampu bersaing di industri film nasional.
“Ifan memiliki pengalaman luas di industri hiburan dan jaringan yang kuat di kalangan kreator. Ini modal besar bagi PFN untuk mengembangkan film nasional, baik dari sisi produksi maupun distribusi,” tambahnya.
Dengan pengalaman dan koneksi yang dimilikinya di dunia kreatif, diharapkan Ifan bisa membawa angin segar bagi PFN dan membuat perusahaan ini kembali menjadi pemain utama dalam industri perfilman nasional.
Kini, publik menunggu langkah-langkah konkret yang akan diambil Ifan untuk membangkitkan PFN dari keterpurukan. Mampukah ia membawa perubahan besar? Waktu yang akan menjawab.
(Anton)