SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Pemerintah diminta memikirkan nasib para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19 menyusul kembalinya 144.327 PMI ke Indonesia (data BNPB). Bahkan pemerintah harus memiliki solusi untuk PMI yang terpaksa pulang ke tanah air.
“Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
Netty menambahkan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada di kampung halamannya masing-masing.
Netty mengkhawatirkan kembalinya ribuan PMI tersebut dikhawatirkan akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat dan berimplikasi pada buruknya angka pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka.
“Jika tidak, angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah. Di dapil saya, Cirebon dan Indramayu, kondisi ini dikeluhkan para pejabat dinas tenaga kerja,” katanya
Politisi Fraksi PKS ini menyampaikan, berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama periode Januari-April, sebanyak 5.491 orang PMI yang pulang ke Jawa Barat. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah.
“Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran. Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19. Apakah perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?” tanya Netty. (EK)