SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Kementerian Perdagangan memastikan harga barang kebutuhan pokok
(bapok) di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu stabil dan pasokannya mencukupi hingga Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H. Kepastian tersebut diperoleh usai Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H sekaligus meninjau beberapa pasar di di kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Selasa (9/5) kemarin.
“Secara umum komoditi kebutuhan pokok di Provinsi Bengkulu aman dan terkendali untuk
memenuhi kebutuhan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Hasil pantauan harga di pasar rakyat maupun ritel modern menunjukkan harga yang stabil,” tegas Sutriono.
Sebelum memimpin rakor, Sutriono mengunjungi Pasar Panorama dan Pasar Minggu Bengkulu untuk memantau langsung harga bapok didampingi Kadisperindag. Pasar terbesar di Bengkulu ini terletak di pusat kota Bengkulu. Sebagian besar barang kebutuhan pokok yang dijual beras, gula, daging ayam, cabe merah, dan bawang.
Dari hasil pantauan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar beserta rombongan di Pasar Panorama, pada pagi ini didapatkan harga gula pasir sebesar Rp 12.500/kg, minyak goreng curah Rp 10.800/liter. Selain itu, harga beras Rp 10.625/kg, tepung terigu Rp 7.500/kg, daging ayam broiler Rp 30.000/kg, dan telur ayam ras Rp 20.000/kg. Harga bawang merah Rp 28.000/kg, dan bawang putih Rp 55.000/kg. Sementara itu, harga daging sapi stabil di harga Rp.120.000/kg.
Sehari sebelumnya, Senin (8/5) saat mengunjungi Pasar Minggu Bengkulu, Sutriono juga ditemukan sebagian besar barang kebutuhan pokok yang dijual beras, gula, daging ayam, cabe merah, dan bawang. Dari hasil pantauan di Pasar Minggu, didapatkan harga gula pasir sebesar Rp 12.500/kg dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000/liter.
Selain memantau pelaksanaan HET di tingkat pengecer, Sutriono Edi mengunjungi gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data Bulog per 5Mei 2017, total persediaan beras untuk Provinsi Bengkulu adalah 11.843 ribu ton aman untuk enam bulan ke depan. “Sementara itu, stok gula di gudang BULOG Divre Bengkulu sebesar 124 ton dan PT. PPI sebesar 44 ton, cukup untuk 3 bulan ke depan serta mereka siap mengamankan pasokan selanjutnya,” jelas Sutriono.
Rakor diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Kementerian
Perdagangan dan dibuka oleh oleh Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu yang dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu, Kepala Bulog Divre Bengkulu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia di provinsi Bengkulu, Kepolisian Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu serta instansi lainnya dan pelaku usaha terkait di Bengkulu.
Sutriono Edi sebagai salah satu dari unsur jajaran pimpinan Kemendag ditugaskan secara khusus oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, bersama-sama dengan jajaran pemerintah daerah Bengkulu terjun langsung, bersinergi, memantau dan memastikan serta siaga menghadapi perkembangan harga, distribusi, dan ketersediaan pasokan bapok di sejumlah toko ritel modern, pasar dan gudang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gejolak harga dan kelangkaan bapok menjelang Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H.
Sutriono menjelaskan, berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilangsungkan pada tanggal 4 April 2017, telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk tiga komoditas di ritel modern. Gula ditetapkan tidak boleh lebih dari Rp 12.500/kg, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp 11.000/liter, dan daging beku Rp 80.000/kg.(Bams/EK)