SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mendorong pemerintah untuk menggenjot pemulihan daya beli masyarakat melalui instrumen APBN dan disertai upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam konsumsi.
Puteri mengungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 kembali mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen secara tahunan setelah pada kuartal II-2020 lalu terkontraksi sebesar minus 5,32 persen (yoy).
“Meski masih di zona negatif, tetapi kontraksi ini tidak sedalam kuartal sebelumnya dan mulai mengarah ke pembalikan, yang artinya proses pemulihan kondisi ekonomi kita tengah berlangsung, ” ujar Puteri A. Komarudin di Jakarta, Senin (9/11/2020).
Bahkan lanjut anak dari politisi senior Golkar Ade Komarudin itu, secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi sudah bergerak positif sebesar 5,05 persen dibanding kuartal II kemarin. “Hal Ini seiring mulai membaiknya pertumbuhan di setiap komponen PDB, termasuk komponen konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama pembentuk ekonomi kita, ” katanya.
Untuk memulihkan daya beli masyarakat menghadapi pemulihan ekonomi ini, Puteri meminta pemerintah mengoptimalkan instrumen fiskal dari belanja pemerintah maupun alokasi anggaran yang dikhususkan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini didasari, laporan APBN KiTA periode Oktober 2020, realisasi serapan anggaran PEN masih sekitar Rp 344,11 triliun atau 49,5 persen dari total biaya yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 senilai Rp 695,20 triliun.
Menurut Puteri, penyerapan serangkaian paket stimulus yang disiapkan masih belum optimal dan perlu terus diakselerasi. Begitu pula dengan realisasi belanja pemerintah yang walaupun masih tumbuh positif, masih bisa ditingkatkan lagi hingga akhir tahun nanti.
“Optimalisasi serapan APBN tahun ini sangat diperlukan untuk mewaspadai risiko pelemahan ekonomi lanjutan di kuartal berikutnya dan menjadi preseden atas kinerja penanganan pandemi oleh pemerintah di tahun-tahun berikutnya, ” kata Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini.(EK)