SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Covid-19 yang masuk di Indonesia sejak awal Maret lalu, menjadikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19. Terdapat kasus baru di Jatim 277 orang. Total kasus Covid-19 di Jatim mencapai 11.178 kasus positif Covid-19, 3.619 pasien sembuh dan 813 pasien meninggal dunia, data tersebut hingga Sabtu, 27 Juni 2020. Di Era New Normal ini, Jatim adalah melampaui DKI Jakarta, sebanyak 10.994 kasus positif, 5.610 pasien sembuh, dan 624 pasien meninggal dunia.
Wakil Ketua MPR RI asal Bawean, Gresik, Jatim, Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ, MA menilai melonjaknya kasus Covid-19 di Jatim menunjukkan bahwa masyarakat kurang disiplin dalam menerapkan protokol standar kesehatan. Dan mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk disiplin, untuk mencegah bertambahnya angka penularan virus Covid-19.
“Jangan sampai Jawa Timur dianggap sebagai provinsi yang tidak disiplin sehingga penularan virus corona bertambah terus,” ujar Jazilul Fawaid dalam Webinar bertajuk Peran Empat Pilar Kebangsaan di Era New Normal Life yang digelar Senat Mahasiswa IAIN Kediri, Sabtu (27/6/2920).
Jazilul mengatakan, kasus pandemi Covid-19 ini menjadi tugas bersama, bukan hanya tugas kepolisian, aparat keamanan dan aparat pemerintah.
“Dalam mencegah bertambahnya Kasus pandemi Covid-19 di Jatim, ini menjadi tugas bersama, bukan hanya tugas kepolisian, aparat keamanan, dan aparat pemerintah saja, tentu saja hal itu dengan menjaga kedisiplin diri,” kata Jazilul.
Lebih lanjut, Jazilul yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB ini, meminta aparat untuk lebih tegas mengatur aktivitas masyarakat.
“Saya meminta aparat untuk lebih tegas mengatur aktivitas masyarakat agar tidak muncul klaster–klaster baru penularan virus corona,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Jatim, belum lama ini, juga menyoroti jumlah kasus positif Covid-19 yang terus meningkat. Jokowi meminta Pemprov Jatim lebih berhati-hati menghadapi terus bertambahnya kasus baru dan menargetkan waktu dua minggu angka kasus Covid-19 di Jatim bisa dikendalikan. Karena itu, Jokowi minta seluruh stakeholder berintegrasi melakukan langkah-langkah untuk menekan kasus baru.(DSK)