SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berhasil mencatatkan realisasi anggaran Tahun 2020 sebesar 98,75%. Penyerapan anggaran tertinggi terdapat di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, disusul Ditjen Otonomi Daerah, Inspektorat Jenderal, Ditjen Bina Keuangan Daerah, Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Hasil tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Muhammad Hudori pada acara Rakor Perencanaan, Pengendalian dan Penganggaran Kemendagri Tahun Anggaran 2021 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Kamis, (7/1/21).
Menurutnya angka 98,75% dinilai cukup tinggi bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019, dimana pada saat itu Kemendagri berada pada ranking 31. Pada Tahun 2020 realisasi serapan meningkat sebesar 1,94% jika dibandingkan realisasi anggaran 2019, dan berhasil memperoleh posisi ke-4 dari 85 Kementerian/Lembaga. Sedangkan untuk kategori Kementerian /Lembaga dengan pagu anggaran sedang, Kemendagri naik ke peringkat 2 dari 18 K/L, menyusul BIN yang berada di peringkat 1.
Beberapa poin penting yang ditekankan pada Rakor tersebut, yaitu pertama, bagaimana meningkatkan kinerja pelaksanaan program/kegiatan berdasarkan Tupoksi dalam pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kedua, Hudori meminta Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergitas (KISS) antar unit kerja eselon I dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja dalam memperkuat penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dapat dijalankan dengan baik. Ketiga, Rakor ini juga sebagai wadah penyamaan persepsi dan pemahaman atas hal-hal yang menjadi perhatian dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja Tahun 2021.
“Khusus untuk anggaran 2021 diharapkan kepada semua komponen dan agar penyerapannya jangan di penghujung tahun. Mestinya diatur, jangan di akhir baru selesai, ujarnya.
Hudori juga mengingatkan hal pertama yang harus menjadi perhatian bersama, sesuai arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu untuk segera melakukan pengadaan barang dan jasa (lelang dini) sejak awal tahun anggaran, agar dapat menjadi pengungkit laju pertumbuhan ekonomi Tahun 2021.
“Kedua, belanja barang dan belanja modal pada masing-masing K/L, wajib menggunakan barang produksi dalam negeri. Ketiga, pelaksanaan program dan kegiatan K/L agar diarahkan mendukung penciptaan lapangan kerja dengan cara memprioritaskan pendekatan padat karya pada saat pelaksanaan pekerjaan. Terakhir, melakukan reformasi anggaran guna meningkatkan efisiensi dan kualitas belanja,” pungkas Hudori.
Peningkatan kinerja
Dalam kesempatan itu, Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori mendorong peningkatan kinerja perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja Kemendagri Tahun 2021.
“Untuk anggaran 2021, diharapkan kepada semua komponen dan daerah agar penyerapan anggarannya jangan hanya dipenghujung tahun. Hal itu mestinya diatur, jangan di akhir (tahun) baru selesai. Secara khusus Pak Menteri minta perhatian disetiap daerah, agar pertumbuhan ekonomi tetap jalan dan dimulai dibulan-bulan awal. Demikian pula dikomponen-komponen, harus betul-betul dipantau, agar menyiapkan perencanaan dan realisasi triwulan per triwulan,” kata Hudori.
Hudori juga memandang perlu untuk memaksimalkan kinerja Kemendagri Tahun 2021 melalui peningkatan kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai tupoksi, serta peningkatan Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) dan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA).
“Perlunya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas (KISS) antar unit kerja eselon I dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, serta perlunya penyamaan persepsi dan pemahaman hal-hal yang menjadi perhatian dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja tahun 2021,” tandasnya.
Berdasarkan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Capaian Kinerja Kemendagri Tahun 2020, beberapa komponen di lingkungan Kemendagri tercatat mencapai realisasi yang cukup tinggi.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada komponen-komponen, terutama yang memenuhi capaian realisasi anggaran 2020 cukup lumayan tinggi. Sampai hari ini, per tanggal 7 Januari 2021 menurut data OMSPAN anggaran kita sudah realisasinya 98,75%. Saya juga bersyukur dengan rata-rata realisasi serapan anggaran Kemendagri Tahun 2020 sebesar 98,75%. Jika dibandingkan dengan rata-rata tahun 2019, realisasi Kemendagri meningkat 1,94%. Di tahun 2019 itu kita ranking 31. Di tahun depan Pak Menteri minta targetnya 99%,” tuturnya. (wwa)