SUARAINDONEWS.COM, JAKARTA-Seiring berkembangnya teknologi disetiap lini kehidupan, generasi muda yang saat ini aktif dalam bermedia sosial, seringkali menjadi penyambung informasi disetiap lapisan masyarakat, hingga menjadi media pembelajaran disaat pandemi covid-19 yang melanda Indonesia. Saat ini, bukan hal yang tidak memungkinkan untuk masyarakat khususnya generasi muda menjadikan media sosial untuk mencari mata pencaharian. Hal tersebut menjadi perhatian Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, bahwa generasi muda juga dapat memanfaatkan jari dan jempolnya sebagai alat perjuangan.
Jazilul, saat memberikan sambutan dalam Pembukaan, Pembekalan, dan Pelepasan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta. Mengajak generasi muda untuk menjadikan media sosial sebagai alat perjuangan, tidak lagi menggunakan bambu runcing seperti para pejuang dahulu.
“Jika dulu para pejuang pendahulu menggunakan bambu runcing untuk mengusir penjajah, saat ini tantangannya berbeda. Karena itu, saya mengajak adik-adik menjadikan media seperti Youtube, Facebook, Instagram dan Twitter menjadi alat perjuangan adik-adik. Tak perlu bikin bambu runcing dan menghadapi musuh karena yang kita hadapi hari ini berbeda. Hari ini berbeda cara dan medan perjuangan kita,” ujar Jazilul Fawaid saat memberikan sambutan dalam Pembukaan, Pembekalan, dan Pelepasan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta secara virtual, Senin, (6/7/2020).
Jazilul juga mengajak para mahasiswa sebagai generasi terdidik untuk bisa berperan dalam bidang kebangsaan. Untuk bisa berjuang di bidang kebangsaan maka salah satu kanalnya adalah partai politik. Dan juga, generasi muda terdidik, khususnya lulusan IIQ harus mengambil peran di bidang kebangsaan, selain juga bidang keagamaan yang menjadi core IIQ.
“Banyak pilihan-pilihan parpol, itu adalah medan-medan perjuangan di wilayah kebangsaan. Medan perjuangan kebangsaan itu bisa juga jadi menteri, gubernur, itu adalah jabatan-jabatan politik. Dan untuk itu saya mengajak adik-adik sebagai sarjana Al-Qur’an mengambil kepeloporan di bidang keagamaan, juga di bidang politik. Jangan berdiam saja sehingga politik ini hanya diisi oleh orang-orang yang belum atau tidak memiliki dasar keagamaan yang kuat” jelas Jazilul yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB ini.
Ditambahkan Jazilul yang meyakini jika ke depan lulusan IIQ bisa mengambil posisi-posisi penting di kenegaraan atau kebangsaaan maka arah pembangunan Indonesia ke depan jauh lebih baik dengan berlandaskan nilai-nilai alquran dan nilai-nilai rahmatan lil alamin.
“Kita jadikan Alquran ini penghubung, jembatan emas nilai-nilai keislaman yang diwujudkan dalam perjuangan kebangsaan. Jadikan Al-Qur’an ini menjadi jembatan emas untuk berjuang di wilayah agama, sekaligus di wilayah kebangsaan dan politik,” tuturnya.
Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, Jazilul juga mengimbau mahasiswa yang melakukan KKL untuk memanfaatkan ilmunya dengan mengajar anak-anak usia sekolah di kampung-kampung yang selama ini tidak bisa melakukan proses belajar mengajar dengan lancar akibat pandemi Covid-19.
“Tolong di tempat adik-adik terjun ke desa-desa, Posyandu untuk mendidik adik-adik usia Sekolah Dasar yang kehilangan aktivitas pendidikan. Tolong adik-adik berikan pengajaran-pengajaran Al-Qur’an dan umum,” tutupnya. (DSK)