SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, angkat bicara soal keberhasilan Presiden Prabowo menurunkan tarif dagang Amerika Serikat terhadap Indonesia dari 32% menjadi 19%. Menurutnya, ini bukan cuma angka, tapi juga cerminan kemampuan negosiasi yang kelas dunia.
“Saya kira ini patut diapresiasi. Ini bentuk keseriusan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di tengah ekonomi global yang kadang lebih ribet dari sinetron politik,” ujar Herman.
Ia menilai, keberhasilan tersebut membawa kepastian baru bagi dunia usaha di tanah air. “Daripada terus-terusan deg-degan soal tarif, sekarang pengusaha bisa fokus mikirin ekspansi, bukan ekspansi tarif,” ujarnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, Herman mendorong agar Indonesia tidak hanya terpaku pada pasar Amerika Serikat. “Kalau bisa, sekalian jajaki pasar Amerika Latin. Meksiko, Peru, Bolivia, Ecuador—itu bukan cuma tempat liburan, tapi juga peluang dagang,” ujarnya. Ia bahkan menyinggung tarif rata-rata di kawasan itu yang hanya sekitar 10% sebagai “tiket masuk” untuk ekspansi.
“Bayangkan, total ada ratusan juta penduduk di sana yang bisa jadi mitra dagang. Jangan-jangan nanti dari kopi Toraja sampai mi instan kita bisa ‘ngendon’ di dapur orang Peru!” tambahnya berseloroh.
Di akhir pernyataannya, Herman mengingatkan bahwa tantangan ekonomi global masih ada—terutama persaingan dua raksasa: AS dan China. Namun, menurutnya, Indonesia punya potensi besar untuk jadi pemain utama, bukan cuma penonton.
“Selamat untuk Pak Prabowo dan tim. Ini baru namanya diplomasi ekonomi, bukan diplomasi diskon. Ayo lanjutkan!” pungkasnya.
(Anton)