SUARAINDONEWS.COM, Jakarta –
Mataram, Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, mengajak generasi muda untuk menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama membangun masa depan yang lebih baik dan berdaya saing.
Dalam pernyataannya, Senator Mirah menegaskan bahwa pendidikan harus terus bertransformasi — menjadi lebih inklusif, adaptif terhadap perkembangan zaman, serta selaras dengan kebutuhan dan potensi lokal.
“Hari Pendidikan Nasional ini bukan hanya perayaan tahunan, tapi juga momen refleksi. Kita harus menengok kembali tantangan dunia pendidikan, khususnya di NTB,” ujar Mirah. Ia menyebut beberapa persoalan mendesak, mulai dari terbatasnya akses pendidikan di daerah terpencil, masih rendahnya partisipasi pendidikan menengah, hingga ketimpangan kualitas infrastruktur sekolah.
Menurut data BPS, rata-rata lama sekolah di NTB saat ini baru mencapai 7,74 tahun. Artinya, masih banyak anak usia produktif yang belum menamatkan pendidikan menengah. Bagi Senator muda ini, angka tersebut harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan yang inklusif, terutama bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan kelompok marjinal.
“Pendidikan bukan cuma soal bangku dan kurikulum. Ini soal bagaimana kita mencetak generasi muda NTB yang siap bersaing di tingkat nasional dan global, dengan bekal keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, mampu berkolaborasi, dan kreatif,” jelasnya.
Senator Mirah juga menyoroti pentingnya kesetaraan dalam kualitas pendidikan. Ia mendorong agar digitalisasi sekolah, penguatan kapasitas guru, dan penyediaan fasilitas belajar yang merata menjadi prioritas utama.
Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa pengembangan pendidikan vokasional berbasis potensi lokal — seperti pertanian, peternakan, kelautan, dan pariwisata — harus didorong sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan di NTB.
“Anak-anak NTB punya potensi besar. Kita hanya perlu memastikan mereka punya akses dan dukungan yang layak. Pendidikan yang berkualitas bisa menjadi kunci untuk menurunkan kemiskinan dan membangun masa depan daerah kita,” tambahnya.
Menutup pesannya, Senator Mirah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali menghidupkan semangat Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, dalam membimbing generasi muda dengan hati dan keteladanan.
“Mari rayakan Hari Pendidikan Nasional ini dengan semangat perubahan. Karena pendidikan adalah cahaya, dan tugas kita adalah memastikan cahaya itu terus menyala,” pungkasnya.
(Anton)