SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) resmi membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) sebagai forum diplomasi antarparlemen dengan negara-negara sahabat. Acara peresmian ini berlangsung di Gedung Pustakaloka, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025), dengan dihadiri oleh puluhan duta besar dari berbagai negara.
Dalam pidatonya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti berbagai isu global, termasuk gencatan senjata di Gaza, Palestina. Ia menegaskan bahwa momen ini seharusnya menjadi inspirasi untuk mengakhiri konflik di berbagai belahan dunia.
“Di Timur Tengah, kita baru saja menyaksikan gencatan senjata di Gaza. Hal ini seharusnya menginspirasi perlunya mengakhiri perang dan konflik di belahan dunia lainnya,” ujar Puan.
GKSB: Jembatan Diplomasi Parlemen Indonesia
GKSB merupakan inisiatif yang dibentuk oleh Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI untuk memperkuat hubungan diplomasi antarparlemen. Peresmian ini turut dihadiri oleh pimpinan DPR RI, termasuk Wakil Ketua DPR Adies Kadir, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal, serta Ketua BKSAP Mardani Ali Sera dan jajaran pimpinan lainnya.
Tak hanya itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha turut hadir sebagai perwakilan pemerintah. Acara berlangsung dalam suasana hangat dengan konsep mingle standing party, di mana para tamu undangan berbaur dan berdiskusi secara santai.
Peresmian GKSB periode 2024-2029 ini dihadiri oleh 73 duta besar negara sahabat, termasuk Australia, Belanda, Jerman, Palestina, dan Irak. GKSB akan berperan dalam menjalin hubungan langsung dengan anggota parlemen negara lain serta memahami isu-isu global yang berkembang.
DPR Berkomitmen Atasi Tantangan Global
Selain membahas konflik di Gaza, Puan juga menyoroti berbagai tantangan dunia saat ini, termasuk perubahan iklim dan perkembangan teknologi digital.
“Kita menghadapi meningkatnya ketegangan geopolitik, persaingan kekuatan besar, berbagai krisis iklim, dan meningkatnya proteksionisme perdagangan,” kata Puan.
Menurutnya, berbagai tantangan global saat ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, parlemen harus ikut berkontribusi dalam mencari solusi.
“Tantangan abad ke-21 menuntut solusi abad ke-21, termasuk dari parlemen. DPR berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif,” tegasnya.
GKSB diharapkan bisa menjadi wadah bagi DPR dalam mendukung berbagai kebijakan luar negeri Indonesia serta menyuarakan kepentingan rakyat di forum internasional.
Fokus GKSB: Diplomasi, Perdamaian, dan Kesejahteraan
Puan menjelaskan bahwa GKSB memiliki beberapa fokus utama dalam upaya diplomasi parlemen:
- Memperkuat Hubungan Bilateral
– GKSB akan menjadi jembatan komunikasi antara DPR dan parlemen negara lain untuk mendukung kepentingan nasional Indonesia.
– Melalui kerja sama ini, DPR juga bisa melindungi kepentingan WNI dan pekerja migran di luar negeri.
- Mendukung Perdamaian di Asia Tenggara
– Diplomasi parlemen akan berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan, termasuk melalui ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
- Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
– Kerja sama antarparlemen dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target ekonomi serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
– Puan berharap diplomasi parlemen ekonomi dapat membuka peluang kerja sama perdagangan dan investasi.
- Mewujudkan Agenda Global
– GKSB juga akan mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan membahas isu iklim melalui forum internasional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) dan G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20).
“Kerja sama parlementer ini dapat mendukung pemerintah dalam mencapai target ekonominya. Kami juga berharap dapat membantu meningkatkan taraf hidup rakyat dan mengurangi kemiskinan,” terang Puan.
DPR Dukung Kemerdekaan Palestina
Dalam sambutannya, Puan kembali menegaskan komitmen DPR untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Di luar isu-isu di atas, DPR dapat melanjutkan kerja-kerjanya untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ucapnya.
Peran diplomasi parlemen dinilai bisa memperkuat posisi Indonesia di panggung global dalam memperjuangkan hak-hak Palestina serta menekan komunitas internasional untuk lebih aktif dalam penyelesaian konflik tersebut.
Peresmian GKSB: Tonggak Diplomasi Parlemen Indonesia
Sebagai simbol peresmian, Puan bersama Ketua BKSAP Mardani Ali Sera dan Wamenlu Arif Havas Oegroseno melakukan penekanan tombol secara simbolis. Acara ini juga menjadi momen bagi para duta besar untuk berbincang dengan Puan dan pimpinan DPR lainnya.
Puan berharap pembentukan GKSB bisa menjadi tonggak penting dalam perjalanan diplomasi parlemen Indonesia dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sekarang, mari kita bekerja sama untuk menerjemahkan optimisme menjadi kenyataan dunia yang lebih damai dan sejahtera untuk sisa tahun 2025 dan seterusnya,” tutupnya.
Dengan GKSB, DPR berharap dapat semakin aktif dalam diplomasi internasional serta memperkuat kerja sama dengan berbagai negara untuk kepentingan rakyat Indonesia.
(Anton)