SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Kemenko Bidang Kemaritiman tengah mempersiapkan Buku Putih tentang diplomasi maritim yang segera akan diluncurkan. Setelah mengawal implementasi visi Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia lewat Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI).
Demikian diungkapkan Asisten Deputi Bidang Navigasi dan Keselamatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Odo Manuhutu, disela sela Kuliah Umum tentang Global Maritime Fulcrum (Poros Maritim Dunia) oleh Dubes RI untuk Kerajaan Inggris, Rizal Sukma di Kampus Universitas Binus, Jakarta, Selasa (13-11-2018).
Kita sedang mempersiapkan sebuah acuan mengenai diplomasi maritim untuk digunakan oleh semua stakeholders terkait. Acuan tersebut merupakan implementasi salah satu pilar Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI) yang telah dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16/2017, lanjutnya.
Sementara di kesempatan yang sama, Asisten Deputi Bidang Hukum dan Perjanjian Maritim, Budi Purwanto menjelaskan bahwa Buku Putih Diplomasi Maritim tersebut saat ini sedang proses pengesahan oleh Menko Bidang Kemaritiman. Diharapkan segera disosialisasikan ke semua kementerian dan lembaga yang terkait dengan sektor kemaritiman dan semua perwakilan di luar negeri agar diplomasi maritim dapat terpadu dan terarah untuk mencapai visi Presiden dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Dubes Rizal Sukma mengatakan bahwa dalam salah satu pilarnya, KKI memang telah memuat tentang maritime diplomacy, tapi kita masih perlu membuat rujukan teknis khusus tentang diplomasi maritim yang dapat digunakan oleh para diplomat dan Kementerian/Lembaga terkait tersebut.
Disamping, Dubes Rizal mengungkapkan adanya beberapa inisiatif pemerintah RI yang dapat dinyatakan sebagai bentuk diplomasi maritim. Seperti inisiatif forum IORA (Indian Ocean Rim Association), lalu Inisiatif forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau (AIS) yang dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman serta gagasan tentang Indo Pasifik, dan sebagainya.
Oleh karena itu, tantangan terbesar terhadap gagasan-gagasan tersebut, lanjut Dubes Rizal, adalah mengkoneksikan satu sama lain agar dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia sesuai dengan rencana aksi di dalam KKI. Termasuk implementasi diplomasi maritim yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam kepemimpinannya di berbagai forum Internasional, antara lain . Our Ocean Conference, serta Lokakarya Reguler PBB mengenai berbagai permasalahan di Samudera Hindia.
Turut hadir dalam kuliah tamu tersebut Vice President Universitas Bina Nusantara, George Haripoespito, Asisten Deputi Bidang Delimitasi Zona Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Ayodhia Kalake serta peneliti dan akademisi Hubungan Internasional dari beberapa universitas lain di Jakarta. Selain beberapa perwakilan dari K/L terkait seperti KKP, BMKG, Kemlu, Kemenhub, Bakamla, dan sebagainya.
Kuliah tamu mengenai Buku Putih Diplomasi Maritim ini merupakan rangkaian sosialisasi tentang kebijakan kemaritiman yang merupakan realisasi dari visi Indonesia Poros Maritim Dunia. Sebuah Konsep Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia ( Global Maritime Fulcrum ) yang diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 East Asia Summit (EAS), 13 November 2014 silam di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Tjo; foto ist