SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Ketua DPR Setya Novanto berharap masyarakat tidak terhasut oleh pihak-pihak yang berusaha membuat fitnah dan propaganda di berbagai media sosial, yang mencampuradukan kunjungan ini dengan masalah ideologi politik yang dianut Vietnam.
Kondisi politik di Vietnam menganut sistem mono partai. PKV adalah entitas politik tertinggi, sehingga Sekjen PKV menjadi bagian integral dari eksistensi negara Vietnam.
“Oleh sebab itu, Sekjen PKV memiliki kewenangan dan kekuasaan politik tertinggi, melampaui Presiden dan Perdana Menteri Vietnam, ” kata Setya Novanto usai menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (Sekjen PKV) YM. Nguyen Phu Trong, di gedung DPR Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, kami membicarakan berbagai hal untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama strategis antar kedua negara, serta komitmen memperkokoh solidaritas dan pengembangan kawasan ASEAN. Ini merupakan rangkaian resmi kunjungan kenegaraan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara yang sudah dibangun sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1955.
DPR RI memberikan dukungan atas usaha Pemerintah Indonesia dan Vietnam yang sepakat menaikan nilai perdagangan kedua negara secara bertahap dari 6,3 milliar dolar AS pada tahun 2016, menjadi 10 milliar dolar AS pada tahun 2018. Untuk mewujudkan hal itu, DPR berharap Indonesia dan Vietnam sama-sama memacu semua kementerian maupun komunitas badan usaha di kedua negara agar aktif menjalin pertukaran informasi serta promosi investasi dan konektivitas badan usaha. Sehingga bisa mengoptimalkan berbagai potensi peluang kerjasama.
“Saya mengapresiasi pemerintah Vietnam yang terus berusaha menciptakan suasana kondusif di dalam negerinya sehingga memberikan kemudahan bagi badan usaha Indonesia memperkuat investasi di Vietnam, ” ujar Setnov didampingi oleh Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid, Ketua BURT Anton Sihombing, Anggota Komisi I Boby Adhityo Rizaldi, serta Staf Khusus Ketua DPR Yahya Zaini dan Nurul Arifin.
YM. Nguyen Phu Trong mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagi Vietnam, Indonesia adalah negara besar yang tidak hanya berpengaruh di kawasan ASEAN, melainkan juga di kawasan lainnya, bahkan sampai ke Uni Eropa. Karena itu, Vietnam menggangap Indonesia sebagai mitra penting dalam menggali berbagai potensi kerjasama di berbagai bidang.
Dengan jumlah penduduk 92,7 juta jiwa, Vietnam menjadi pasar terbesar ketiga di ASEAN setelah Indonesia dan Filipina. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6 persen. Pertumbuhan kelas menengah disana juga pesat. Ini potensi bagi Indonesia menanamkan investasi dan meningkatkan nilai perdagangan dengan Vietnam.
Secara khusus, YM. Nguyen Phu Trong yang didampingi oleh Menteri perdagangan industri Tran Tuan Anh, Menteri pertanian dan pertumbuhan penduduk Nguyen XuanCuong dan deputi Menlu Pham Binh Minh berharap agar kunjungan ini bisa dijadikan momentum bagi penyelesaian batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) antara Indonesia dengan Vietnam yang sudah dibahas sejak tahun 2010 dan belum ada penyelesaian hingga kini. “Penyelesaian ZEE sangat penting untuk menegaskan batas maritim antara Indonesia dengan Vietnam, ” katanya.(Bams/EK)