SUARAINDONEWS.COM, Ambon-“Harga cabai rawit merah besar di Pasar Mardika saat ini berkisar antara Rp 60.000,- sampán dengan Rp 65.000,-/kg. Harga ini lebih rendah dari rata-rata harga nasional yang mencapai Rp103.340/kg,” jelas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai memantau harga di Pasar Mardika pada kunjungan kerja ke Ambon, Maluku (8/2/2017) kemarin.
Dengan demikian, harga cabai rawit merah besar di Pasar Mardika, Ambon, Maluku, terpantau turun sebesar 13,33%. Termasuk harga beras terpantau Rp12.000/kg (turun 4%), gula Rp14.000/kg, dan minyak goreng curah Rp15.000/lt (turun 3,32%). Sementara harga bahan pokok lainnya terpantau stabil.
Kehadiran Mendag disambut antusias para pedagang. Ada yang menghentikan sementara transaksinya untuk melihat sosok sang Menteri. Dan pedagang pun menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan Mendag Enggar terkait harga kebutuhan pokok.
Pasar Mardika Ambon diresmikan tahun 2007 dan merupakan salah satu prasarana yang rusak akibat konflik kemanusiaan yang terjadi di Ambon pada 1999 silam. Pembangunan/rehabilitasi Pasar Mardika pascakonflik dilakukan secara bertahap. Sebanyak 71 kios dibangun pada tahun 2004, 250 kios pada tahun 2005, dan 180 kios pada tahun 2006.
Dibangun dengan konstruksi beton, Pasar Mardika memiliki tiga lantai. Lantai pertama memiliki luas 2.319 m2, lantai ke-2 2.624 m2, dan lantai ke-3 2.438 m2. Pasar ini pun memiliki 501 kios yang mampu menampung 811 orang pedagang.
Usai memantau harga barang pokok di Pasar Mardika, Mendag Enggar hadiri diskusi teknologi dan perekonomian bertemakan “Menyatukan Negeri Melalui Layanan Digital”.
Diakuinya masih adanya persoalan dalam sektor pajak, dan anggapan penjualan online/e-commerce dapat memotong mata rantai distribusi dan menjadikan komoditas lokal mampu menjadi tuan di negeri sendiri. Dalam era digitalisasi saat ini perlu disiapkan dan dikembangkan.
Oleh karenanya dalam perdagangan online pentingnya mediator yang dapat memfasilitasi transaksi penjualan dan pembelian secara online dari produsen langsung ke konsumen. Sehingga produk-produk industri kecil menengah (IKM) akan menjadi prioritas untuk dapat ditingkatkan penjualan melalui sistem online. Tentunya produk-produk IKM yang telah terseleksi atau mendapat pendampingan dan pembinaan.
“Kita harus prioritaskan produk-produk IKM ini,” ujar Mendag.
Pasar domestik yang kuat, merupakan salah satu kunci untuk menghadapi globalisasi dan teknologi digital yang tengah berkembang saat ini. Melalui perbaikan industri dalam negeri dan meningkatkan transaksi penjualan di dalam negeri secara online,” pungkas Mendag. (Tjo/Tony)