SUARAINDONEWS.COM, Dubai-Indonesia berhasil bukukan transaksi USD 5,2 juta di Arab Health 2017 berlangsung di Dubai International Convention & Exhibition Center, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), beberapa waktu lalu. Peserta pameran dari Indonesia tergabung dalam Asosiasi Produk Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).
Paviliun Indonesia bertemakan Trade with Remarkable Indonesia kebanjiran permintaan. Selama pameran, para pelaku usaha dari Indonesia menerima 303 permintaan dagang atau inquiries, jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda, di Jakarta.
Sementara calon buyer dalam permintaan dagang diantaranya berasal dari UEA, Arab Saudi, Yordania, Aljazair, Kanada, Italia, India, Mesir, Korea, Kuwait, Maroko, Turki, Nigeria, Oman, Pakistan, Singapura, dan Thailand.
“Permintaan dagang yang diterima akan ditindaklanjuti oleh pelaku usaha secara serius sehingga diharapkan estimasi transaksi akan bertambah. Di samping permintaan dagang, dua buyer dari Italia dan Korea berminat serius terhadap stretcher ambulance, produk dari PT Tesena Inovindo, jelas Arlinda.
Buyer Italia tersebut berencana mengadakan kunjungan bisnis ke PT Tesena Inovindo pada Maret 2017. Sedangkan buyer dari Korea akan mengadakan kunjungan bisnisnya pada April 2017 untuk melihat lebih dekat keberadaan PT Tesena Inovindo.
Arab Health merupakan pameran alat kesehatan bertaraf internasional yang terbesar di UEA, yang telah diselenggarakan untuk ke-42 kalinya. Pameran ini menampilkan produk alat kesehatan antara lain teknologi medis, peralatan laboratorium, diagnostik, fisioterapi dan teknologi ortopedi, komoditas dan consumer product untuk rumah sakit, teknologi informasi dan komunikasi dalam perawatan kesehatan, produk dan layanan bedah, manajemen fasilitas, pakaian medis, teknologi bangunan kesehatan, ragam pelayanan medis, radiologi, jasa konsultasi di bidang kesehatan, kardiologi, publikasi medis, dan lain-lain.
Arab Health dibuka oleh H.H. Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum, selaku Deputy Ruler sekaligus United Arab Emirates Minister of Finance. Diikuti 4.400 peserta dari mancanegara, dengan jumlah pengunjung sekitar 132.000 orang dari 100 lebih negara.
Selain Indonesia, adalah Malaysia, yang tampil membawa 37 perusahaan dengan dominasi produk berbahan karet, seperti gloves dan hospital beds. Sementara Singapura membawa lima perusahaan, Thailand empat booth, serta Filipina dengan empat booth produk medical devices.
Paviliun Indonesia seluas 72 m2 diisi sembilan pelaku usaha, yaitu PT Arista Latindo (sarung tangan medis, popok bayi dan dewasa, masker wajah, kapas alkohol); CV Beauty Kasatama (masker bedah, doctor cap, nurse cap, surgical golon, shoes cover).
Perusahaan lainnya seperti PT Jayamas Medica Industri (nurse cap, masker dan topi bedah, shoes cover, surgeon cap, basic dressing set, antiseptik dan disinfektan, infusion set); PT Oneject Indonesia (alat suntik sekali pakai); PT Sugih Instrumendo Abadi (tensimeter, stetoskop); PT Tesena Inovindo (needle destroyer, peralatan medis terapi); PT Trimitra Garmedindo Interbuana (medical bag, emergency bag); PT Hetzer Medical Indonesia (masker untuk bedah); dan PT Shamrock Manufacturing Corporation (sarung tangan lateks dan sarung tangan medis). Di samping itu, pada hall yang berbeda juga terdapat peserta lain dari Indonesia, yaitu PT Mega Andalan Kalasan (MAK) yang memamerkan produk hospital bed.
Pameran Arab Health 2017 dihadiri Dubes RI untuk UEA dan Konjen RI Dubai, didampingi staf diplomatik dan Kepala Indonesia Investment Promotion Centre Abu Dhabi. Dalam kesempatan tersebut, Dubes UEA maupun Konjen RI berharap bahwa Indonesia akan terus berpartisipasi dalam Arab Health, dan juga terus berpromosi di Dubai sebagai hub di kawasan Timur Tengah. (tjo/Tony)