SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Pembangunan infrastruktur yang diikuti oleh perbaikan struktur berusaha, menjadikan Indonesia lebih baik dan lebih akrab bagi para investor.
Situasi ini telah menarik minat perusahaan asing pun mulai berdatangan ke Tanah Air. Mereka menjajaki peluang investasi, salah satunya Emirates Specialized Contracting & Oilfield Services (ESCO), Perusahaan yang berpusat di Dubai ini, bahkan telah meresmikan kantornya di Jakarta.
Esco Oil and Gas merupakan perusahaan swasta milik Kerajaan (Royal owned) dengan memiliki lebih dari tujuh puluh anak perusahaan dan perusahaan mitra yang mengkhususkan diri dalam minyak dan gas baik di layanan hulu maupun hilir.
Investasi Esco Oil and Gas Indonesia menjadi perwujudan janji dari Putra Mahkota UEA. Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) yang menyampaikan kesedian Pemerintah Uni Emirat Arab menyiapkan dana investasi, saat pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA beberapa waktu lalu.
Tim eksekutif ESCO juga telah menyatakan minat yang kuat untuk berinvestasi di sektor energi Indonesia dan akan menjadi salah satu mitra strategis Pemerintah Indonesia.
ESCO Oil and Gas Indonesia menyatakan kesediaan untuk memberikan keahlian, teknologi, dan dukungan keuangan untuk hulu, pemurnian, manajemen, perdagangan, pasokan, pelatihan, dan jasa.
Investasi dari ESCO ditargetkan untuk proyek-proyek yang mencakup pengembangan kilang bio, penyimpanan minyak mentah, bahan bakar dan LPG, serta pasokan energi masa depan, seperti Geothermal dan Hidrogen.
Corporate Secretary ESCO Oil & Gas Indonesia, Lawrence Siburian menegaskan, pihaknya akan mengembangkan Hydrogen Plant.
“Teknologi Hydrogen Plant sudah berkembang dari USA, Rusia hingga China. Semuanya tergantung dari kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini. Kami siap melaksanakannya,” ujar Lawrence Siburian disela-sela peresmian kantor Esco di Jakarta, Rabu (2/12).
“ESCO Oil and Gas Indonesia bersama ESCO UAE untuk berpartisipasi dan bekerja sama dalam proyek-proyek migas, serta produksi energi bersih (clean energy) dan baru terbarukan ke depan,” tambahnya.
Lawrence menjanjikan hadirnya talenta kelas dunia ke Indonesia, untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang manajemen, keuangan, merger dan akuisisi, teknologi energi terbarukan DME & LPG.
Indonesia tujuan Investasi yang menarik pada sektor minyak dan gas bumi. Dinamika Industri Minyak dan Gas Bumi yang sudah berlangsung sejak lama, menjadikan Indonesia lebih matang dalam mengembangkan kontrak dan kebijakan yang ada untuk mendukung investasi. Dukungan peraturan, insentif dan penghormatan terhadap kontrak yang ada adalah usaha pemerintah Indonesia untuk menjamin keberlangsungan Investasi di Indonesia.
Peluang investasi pengembangan industri migas di Indonesia, baik di bidang hulu maupun hilir di masa mendatang masih sangat menjanjikan. Secara geologi, Indonesia masih mempunyai potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar.
Rencana pemerintah dalam mempertahankan produksi minyak bumi pada tingkat 1 juta barel per hari, tentu akan memberikan peluang investasi yang besar di sektor hulu migas.Potensi sumber daya migas nasional saat ini masih cukup besar, terakumulasi dalam 60 cekungan sedimen (basin) yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. (TS)