SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan bahwa program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu andalan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto harus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta koperasi.
Hal tersebut disampaikan Muhaimin dalam konferensi pers usai memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PM, Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut Menteri UMKM Maman Abdurrahaman, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
“Kami juga akan terus bersinergi agar pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) ini betul-betul memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa, UMKM, koperasi, dan pelaku ekonomi di sekitar sekolah,” ujar Muhaimin.
Sinergi Kementerian untuk Efektivitas Program
Dalam kesempatan tersebut, Muhaimin menjelaskan pentingnya koordinasi lintas kementerian untuk memastikan program ini tidak hanya sebatas memberikan makan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi di berbagai sektor.
“Program ini tidak boleh hanya sekadar memberi makan. Kita harus memastikan bahwa makanan bergizi ini tersedia dari produk-produk lokal yang dihasilkan oleh masyarakat desa dan pelaku UMKM. Dengan begitu, ada efek domino positif terhadap perekonomian,” jelasnya.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menambahkan, koperasi dan pelaku UMKM akan diberdayakan sebagai pemasok bahan makanan untuk program ini. “Kami akan memastikan bahan pangan untuk program ini bersumber dari koperasi dan UMKM lokal, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” katanya.
Harapan Terhadap Dampak Ekonomi
Muhaimin berharap program makan bergizi gratis ini menjadi langkah nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa. Selain membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, program ini diharapkan menciptakan peluang usaha baru di sektor pertanian, peternakan, dan produksi makanan olahan.
“Keberhasilan program ini harus diukur dari dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, bukan hanya dari jumlah penerima manfaat,” tutur Muhaimin.
Fokus pada Keberlanjutan
Muhaimin juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini melalui penguatan sinergi antar-kementerian, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ini bukan hanya program sosial, tetapi juga program pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, perencanaannya harus matang dan berkelanjutan,” tutupnya.
Program makan bergizi gratis ini merupakan salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi lokal yang selama ini belum tergarap secara optimal. Pemerintah berharap, melalui inisiatif ini, keseimbangan antara pemberdayaan sosial dan ekonomi dapat tercapai.
(ANTON)