SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, memulai kunjungan apostoliknya di Asia dengan tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan ke empat negara di Asia Pasifik, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura, yang berlangsung dari 2 hingga 13 September 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia kali ini mencatatkan dirinya sebagai Paus ketiga yang pernah mengunjungi negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia ini. Sebelumnya, Paus Paulus VI mengunjungi Indonesia pada tahun 1970, disusul oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi momentum penting dalam sejarah hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan yang telah berlangsung lebih dari 70 tahun.
Sejarah Kunjungan Para Pemimpin Indonesia ke Vatikan
Tidak hanya Paus yang datang ke Indonesia, hubungan antara kedua negara juga tercermin dari beberapa kunjungan penting yang dilakukan oleh para Presiden Indonesia ke Vatikan. Dalam catatan sejarah, terdapat empat Presiden Indonesia yang pernah melakukan kunjungan resmi ke Vatikan dan bertemu dengan Paus.
Presiden Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, tercatat melakukan tiga kali kunjungan ke Vatikan. Pada kunjungan pertama pada 13 Juni 1956, Soekarno bertemu dengan Paus Pius XII dan menerima medali sebagai tanda kehormatan. Pada kunjungan kedua, 14 Mei 1959, Soekarno kembali menerima medali dari Paus Yohanes XXIII. Kunjungan ketiganya pada 12 Oktober 1964 diwarnai dengan pertemuan dengan Paus Paulus VI, di mana Soekarno juga menerima medali penghargaan tertinggi dari Vatikan.
Soekarno menjadi satu-satunya Presiden Indonesia yang berhasil bertemu dengan tiga Paus dalam kurun waktu delapan tahun. Hal ini menjadikannya sosok yang sangat dihormati di Vatikan. Dalam sebuah kutipan, Soekarno pernah menyatakan, “Aku orang Islam hingga sekarang telah memperoleh 3 medali yang tertinggi dari Vatikan, bahkan Presiden Irlandia pun mengeluh padaku bahwa dia hanya memperoleh satu.”
Presiden Soeharto
Presiden Soeharto, Presiden kedua Indonesia, melakukan kunjungan resmi ke Vatikan pada November 1972. Dalam kunjungan tersebut, Soeharto bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan selama 15 hari yang juga mencakup kunjungan ke beberapa negara Eropa seperti Prancis, Austria, Swiss, Belgia, dan Italia.
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, melakukan kunjungan ke Vatikan pada 5 April 2000. Dalam kunjungannya ini, Gus Dur didampingi oleh Ibu Negara Sinta Nuriyah dan bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II. Pertemuan ini dilakukan dalam rangkaian perjalanan Gus Dur mengunjungi 13 negara, dengan Vatikan menjadi lokasi keenam setelah Italia.
Presiden Megawati Soekarnoputri
Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, tercatat dua kali berkunjung ke Vatikan. Kunjungan pertama dilakukan pada Juni 2002 saat Megawati bertemu Paus Yohanes Paulus II. Kunjungan ini terjadi setelah Megawati menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Pangan Sedunia di Markas Besar Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Kunjungan kedua terjadi pada 18 Desember 2023, di mana Megawati melakukan audiensi khusus dengan Paus Fransiskus di Istana Kepausan Vatikan, meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Selain empat Presiden tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden keenam Indonesia, juga pernah mengunjungi Vatikan pada tahun 2017. Namun, kunjungan ini tidak dilakukan dalam kapasitas sebagai Presiden, sehingga tidak ada pertemuan resmi dengan Paus.
Jejak Sejarah Kunjungan Soekarno ke Vatikan
Salah satu momen bersejarah dalam hubungan Indonesia-Vatikan adalah kunjungan Presiden Soekarno ke Vatikan. Soekarno mencatatkan rekor sebagai satu-satunya Presiden Indonesia yang bertemu dengan tiga Paus dalam kurun waktu delapan tahun. Kunjungan pertama Soekarno ke Vatikan terjadi pada 13 Juni 1956, di mana ia bertemu dengan Paus Pius XII dan disambut hangat oleh masyarakat Italia. Koran Il Messaggero menyoroti antusiasme warga Italia yang melambaikan tangan mereka menyambut Soekarno sepanjang jalan menuju Balai Kota Roma.
Pada kunjungan keduanya pada 14 Mei 1959, Soekarno bertemu dengan Paus Yohanes XXIII. Kunjungan ini semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan Vatikan, yang ditandai dengan penghargaan medali yang diterima Soekarno dari Paus. Kunjungan terakhirnya ke Vatikan berlangsung pada 12 Oktober 1964, di mana ia bertemu dengan Paus Paulus VI.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Sebuah Tonggak Sejarah
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi masyarakat Indonesia atas sejarah panjang hubungan dengan Vatikan. Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai tokoh agama dan pemerintah, serta mengunjungi beberapa tempat bersejarah dan pusat kegiatan sosial.
Kunjungan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Vatikan, serta memperkuat dialog antaragama di tengah keragaman bangsa Indonesia. Paus Fransiskus juga diharapkan dapat memberikan pesan perdamaian dan persaudaraan yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan kunjungan ini, hubungan Indonesia-Vatikan yang telah terjalin selama puluhan tahun semakin menunjukkan kedekatan yang kuat, sejalan dengan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan yang dijunjung tinggi oleh kedua negara.
(Anton)