SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Dunia perbankan dan lembaga keuangan tentunya tidak luput dari disrupsi digital. Perubahan ini tentunya akan mengubah paradigma klasik, bahwa perbankan identik dengan industri yang kaku karena terbentur sistem serta regulasi yang ketat. Saat ini, berkembang pandangan, bahwa perbankan digital menjadi salah satu jawaban untuk mengembangkan bisnis secara lebih efektif dan efesien, demikian ditegaskan Sis Apik Wijayanto di Griya Perbanas, Kamis (24/8), dalam Press Conference IBEX 2017, yang dihadiri juga Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Kartika Wirjoatmodjo.
Sis Apik pun mengungkapkan bahwa gelaran IBEX digelar untuk enjembatani pertukaran ide antara masyarakat dan pelaku industri perbankan seputar inovasi perbankan digital menjawab revolusi teknologi dewasa ini. Selain IBEX ini melibatkan juga regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta lembaga pemerintahan lainnya.
Bertajukan “Transformasi Industri Perbankan, Jawaban Terhadap Revolusi Teknologi Digital” IBEX dilaksanakan 19 – 20 September 2017 mendatang di Jakarta Convention Center. Sebagai wujud komitmen pelaku perbankan Indonesia, bersama-sama dengan pelaku usaha dari berbagai bidang – seperti telekomunikasi, transportasi, dan ritel untuk mengusung inovasi pengembangan teknologi dan digital yang sesuai dengan perubahan perilaku konsumen ke arah digitalisasi.
Sebelum menutup perbincangannya, Sis Apik menjelaskan bahwa IBEX tahun ini memiliki beberapa agenda utama, antara lain seminar, workshop, Banking Exhibition dan Expo, serta pameran UKM binaan bank anggota Perbanas. Harapannya melalui penyelenggaraan exhibition dan expo pada IBEX 2017, masyarakat maupun para pemangku kepentingan dapat melihat secara langsung bagaimana perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia, memberikan respon dan jawaban akan transformasi digital yang telah dilakukan selama ini.
(gha/tjo; foto ist