SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – GRAZ, Kota cantik nan damai di Austria ini berubah jadi lautan duka! Sebuah tragedi memilukan terjadi di sekolah BORG Graz, Selasa pagi (10/6/2025), ketika seorang mantan siswa berusia 21 tahun mendadak datang bukan membawa buku… tapi senjata!
Dengan membawa shotgun dan pistol, pelaku yang diidentifikasi sebagai Artur A. langsung menebar teror. Dalam hitungan menit, 10 nyawa melayang — termasuk 6 perempuan dan 3 laki-laki, mayoritas adalah siswa sekolah tersebut. Pelaku? Bunuh diri di toilet sekolah!
Tragedi Paling Mengerikan dalam Sejarah Austria Modern
Penembakan ini disebut-sebut sebagai yang paling mematikan dalam sejarah modern Austria. Bahkan Menteri Dalam Negeri Gerhard Karner pun tampak terguncang saat memberi pernyataan pers. “Ini hari tergelap bagi bangsa kami,” ucapnya.
Rumah Sakit Graz mengonfirmasi korban ke-10 meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat intensif. Sekitar 12 korban luka lainnya kini dalam perawatan. Helikopter dan ratusan polisi dikerahkan. Suasana sekolah jadi seperti medan perang!
Siapa Artur A.?
Menurut polisi, pelaku adalah eks siswa yang dikenal pendiam. Ia memiliki izin kepemilikan senjata secara legal. Tapi siapa sangka, senjata yang dulu mungkin untuk hobi, kini jadi alat pembantai? Polisi menemukan surat perpisahan, tapi motif pasti masih misteri. Dugaan awal: balas dendam karena bullying.
🇦🇹 Austria Berkabung Nasional!
Presiden Alexander Van der Bellen dan Kanselir Christian Stocker mengumumkan 3 hari berkabung nasional. Bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh penjuru negeri. Masyarakat diajak hening serentak pukul 10 pagi keesokan harinya.
###Dunia Internasional Ikut Prihatin
Warga Graz meletakkan bunga, lilin, dan surat duka di depan sekolah. Sementara itu, media Eropa dan dunia ramai mengutuk insiden ini. Banyak yang bertanya, bagaimana bisa negara setenang Austria mengalami tragedi sekejam ini?
Kasus ini bukan hanya soal senjata dan kematian. Ini tentang kesehatan mental, bullying yang diremehkan, dan betapa lemahnya proteksi sekolah dari ancaman yang nyata.
Semoga ini menjadi alarm besar — bukan hanya bagi Austria — tapi juga untuk dunia. Karena siapa pun bisa jadi korban… atau pelaku… jika kita semua terlalu sibuk untuk peduli.
(Anton)