SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Kaisar Abu Hanifah, mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk memanfaatkan momentum libur Lebaran 2025 sebagai ajang mengangkat potensi wisata desa. Menurutnya, ini bukan hanya soal wisata, tapi juga langkah nyata untuk menggerakkan ekonomi lokal.
“Libur Lebaran bisa jadi momen Pemda mengoptimalkan potensi pariwisata desa. Masih ada waktu untuk petakan destinasi-destinasi lokal yang bisa dikembangkan,”
— Kaisar Abu Hanifah, Anggota DPR RI, Fraksi PKB
Pariwisata Desa, Solusi Sebar Wisatawan dan Kurangi Macet
Kaisar yang berasal dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta ini menyebutkan bahwa wisata desa bisa jadi solusi atas masalah tahunan: penumpukan wisatawan di destinasi populer.
“Kalau dikembangkan dengan serius, wisata desa bisa jadi alternatif keren, sekaligus bantu pemerataan kunjungan wisatawan. Jadi nggak semua orang numpuk di tempat yang itu-itu aja,”
— Kaisar
Dari Hulu ke Hilir, Semuanya Harus Siap
Politisi muda dari Fraksi PKB ini juga menegaskan bahwa pembangunan pariwisata desa harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu ke hilir. Artinya, bukan cuma promosi, tapi juga infrastruktur dan pelayanan harus benar-benar disiapkan.
“Transportasi harus gampang diakses. Jalannya jangan rusak. Fasilitas dasar seperti toilet, tempat makan, dan parkiran juga penting. Dan yang paling penting, jangan ada pungli di tempat wisata,”
— Kaisar Abu Hanifah
Lebaran 2025: 140 Juta Wisatawan Bergerak
Mengacu pada data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), libur Lebaran tahun ini diprediksi akan memicu mobilitas lebih dari 140 juta orang di seluruh Indonesia.
Dari jumlah itu:
– Sekitar 70% wisatawan diperkirakan akan berlibur di Pulau Jawa
– Sisanya, 30% menyebar ke Bali, Sumatra, Kalimantan, dan wilayah lainnya
Dengan angka itu, Kaisar menilai ini momen emas bagi daerah-daerah untuk tampil dan unjuk gigi lewat destinasi-destinasi lokal yang fresh dan autentik.
Penutup: Desa Punya Daya, Tinggal Dikelola
Menurut Kaisar, Indonesia punya ratusan bahkan ribuan desa dengan potensi wisata yang belum tersentuh. Mulai dari wisata alam, budaya, kuliner, hingga sejarah. Dengan pendekatan yang terarah, wisata desa bisa jadi sumber ekonomi yang sustain, bukan musiman.
“Desa punya daya. Sekarang tinggal bagaimana Pemda bisa melihat peluang dan serius mengelola. Wisata nggak harus mahal, yang penting berkesan,”
— Kaisar Abu Hanifah
Jika dikelola dengan baik, libur lebaran tahun ini bukan cuma soal mudik dan reuni keluarga, tapi juga bisa jadi tonggak kebangkitan pariwisata desa dan kemandirian ekonomi lokal.
Pemda, are you ready?
(Anton)