SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Soal investasi gila-gilaan dari Qatar buat Indonesia! Negara super kaya ini siap menggelontorkan duit triliunan rupiah buat bangun jutaan rumah di Indonesia. Tapi, tahan dulu ekspektasinya, ya. Rumah-rumah ini nggak gratis!
Ketua Satuan Tugas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, langsung angkat bicara soal ini. Dia memastikan, meskipun banyak rumah bakal dibangun, masyarakat tetap harus membeli dengan sistem pembayaran yang sudah disiapkan.
“Bukan, bukan rumah gratis. Orang tetap harus membayar. Kalau di kota, nanti akan kerja sama dengan bank, seperti BTN dan BRI,” jelas Hashim saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (20/1).
Skema Cicilan di Pedesaan, Ada Subsidi dari Pemerintah!
Nah, buat yang tinggal di desa, skemanya beda, gengs. Pemerintah bakal kasih subsidi cicilan lewat APBN! Jadi, meski tetap bayar, cicilannya dijamin lebih ringan. Hashim bilang pemerintah sudah siapkan dana sebesar Rp18 triliun buat jaminan ini. Setiap orang dapat subsidi cicilan Rp600 ribu per bulan.
“Kalau di pedesaan, cicilannya dijamin pemerintah. Itu beda dengan yang di kota,” tambah Hashim.
Anggaran Fantastis: Rp327,6 Triliun!
FYI, proyek ini bukan main-main, loh. Nilai investasi Qatar untuk membangun rumah di Indonesia sampai Rp327,6 triliun! Pembagiannya:
- Swasta Qatar: Siap investasi Rp262 triliun–Rp327,6 triliun buat bangun 1 juta rumah di perkotaan.
- Pemerintah Qatar: Tambah lagi investasi Rp327,6 triliun buat bangun rumah di pedesaan dan perkotaan.
Angkanya gede banget, kan? Kalau jadi, ini bisa jadi salah satu proyek perumahan terbesar sepanjang sejarah Indonesia!
Respons Warganet: Bantu atau Beban?
Meski proyek ini bikin heboh, ada juga yang skeptis. Sebagian warganet nanya, “Ini beneran buat rakyat kecil atau cuma akal-akalan bisnis?” Ada juga yang mempertanyakan soal proses cicilan dan siapa aja yang bisa dapetin rumah ini.
Tapi di sisi lain, banyak juga yang optimis. Kalau beneran berjalan lancar, proyek ini bakal bantu banget buat orang yang susah punya rumah, terutama yang tinggal di desa.
Harapan untuk Masa Depan
Proyek ini diharapkan nggak cuma jadi solusi buat krisis perumahan di Indonesia, tapi juga membuka lapangan kerja baru. Dari tukang, pekerja konstruksi, sampai sektor pendukung lainnya pasti ikut kecipratan dampaknya. Jadi, warganet, tinggal tunggu aja nih, gimana realisasinya!
Kalau menurut kalian, program ini bakal beneran sukses atau cuma angan-angan? Spill pendapat kalian di kolom komentar, ya!
(Anton)