SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Washington DC, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat buat duduk bareng dan mulai negosiasi dagang besar-besaran. Kedua negara ngasih target waktu 60 hari buat merampungkan pembahasan penting soal tarif, ekspor-impor, sampai kerja sama investasi.
Pertemuan ini digelar pas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketemu langsung sama Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan utusan dagang USTR, Jamieson Greer, Kamis (17/4/2025).
Indonesia Siap Beli Energi & Gandum dari AS
Biar neraca dagang AS-Indonesia lebih seimbang, pemerintah RI nawarin untuk menambah impor produk energi kayak minyak mentah, gas LPG, dan bensin. Selain itu, juga bakal nambah impor produk pertanian dari AS kayak kedelai dan gandum, yang memang nggak diproduksi di Indonesia.
“Kami siap beli lebih banyak produk dari AS, biar hubungan dagang dua negara lebih seimbang dan saling menguntungkan,”
— Airlangga Hartarto
Howard Lutnick langsung respon positif dan bilang penawaran dari Indonesia ini menguntungkan dua belah pihak.
Negosiasi Dikebut, Waktu Cuma 60 Hari!
Hari setelahnya (18/4), tim teknis Indonesia langsung ketemu tim dari USTR buat bahas teknisnya: mulai dari permintaan dan penawaran, cara kerja negosiasi, sampai formatnya. Tujuan utamanya: semua pembahasan bisa kelar dalam waktu 2 bulan (60 hari), dan ada waktu sisa dari 90 hari masa jeda tarif buat eksekusi kebijakan barunya.
Ini 10 Topik Penting yang Lagi Dibahas RI-AS:
- Beli Energi dari AS
Indonesia mau beli gas dan minyak dari AS buat bantu neraca dagang. Tambah Impor Pertanian
RI bakal tambah impor kedelai, gandum, dan produk hortikultura dari AS.Permudah Investasi AS di RI
Investor dari AS bakal dapet izin lebih cepat dan kemudahan investasi.Kerja Sama di Mineral Kritis
Indonesia ngajak AS kerja bareng di bidang tambang strategis buat industri global.Kerja Sama Talenta dan Teknologi
RI pengen bangun kerja sama lebih kuat di bidang ekonomi digital, pendidikan, dan riset teknologi.Minta Penurunan Tarif Ekspor Produk RI
Indonesia minta tarif ekspor produk unggulan kayak tekstil, furnitur, alas kaki, udang diturunin biar bisa bersaing dengan negara lain.
“Saat ini tarif produk kita lebih tinggi dari pesaing. Kami minta kesetaraan tarif biar adil,”
— Airlangga Hartarto
- Tenggat 60 Hari Harus Jadi
Format kerja sama dan isi negosiasi harus kelar sebelum 60 hari. Bahas Ulang Aturan TKDN
AS minta relaksasi aturan kandungan lokal (TKDN). RI sekarang lagi susun sistem insentif yang adil buat industri lokal dan investor asing.Paket Deregulasi Buat Industri Lokal
Pemerintah siapin aturan baru buat bantu industri yang terdampak tarif, termasuk industri padat karya dan perikanan.Kurangi Ketergantungan Pasar AS
RI bakal cari pasar ekspor alternatif kayak Meksiko, Eropa, Inggris, dan ASEAN biar ekspor nggak cuma ke AS.
USTR: Indonesia Kasih Proposal Serius
Tim USTR sekarang lagi nyusun draft dokumen kerja buat dijadiin dasar negosiasi lanjut.
“Kita lihat proposal Indonesia serius dan konkret. Kita siap bahas lebih dalam,”
— Jamieson Greer, USTR
Dagang Lebih Seimbang, Akses Lebih Gampang
Lewat negosiasi ini, Indonesia pengen punya akses ekspor yang lebih luas, tarif yang adil, investasi yang lancar, dan kerja sama dagang yang setara. Targetnya jelas: dalam 60 hari, semua deal utama bisa disepakati, lalu tinggal dieksekusi.
Stay tuned buat update terbaru dari negosiasi RI-AS. Siapa tahu hasilnya bikin produk lokal makin berjaya di pasar global!
Kalau kamu pengusaha muda, eksportir, atau pemerhati ekonomi digital—ini waktunya ikut pantau perubahan besar ini.
(Anton)