SUARAINDONEWS.COM, Sentul-Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta (OSO) menegaskan pihaknya tak mempermasalahkan politikus yang berpindah-pindah partai politik atau disebut “kutu loncat”. Oso justru merasa bangga kepada politisi yang kerap berpindah parpol sepanjang mengabdi kepada kepentingan negara.
“Saya bangga dengan partai-partai. Yang pindah-pindah itu nggak apa-apa sekarang. Kenapa, yang penting untuk kepentingan negara,” kata wakil ketua MPR ini saat melantik 144 pengurus DPP Partai Hanura periode 2016-2020, di SICC, Sentul, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/2/2017).
Seraya bergurau, Oso tak masalah jika kadernya yang dilantik hari ini pindah partai. “Partai saya (Hanura) juga kalau diambil silahkan, nggak apa-apa. Tapi kalau dia mau, kalau nggak mau, biarkan dia di hati nuraninya,” katanya.
Sebelum menjadi Ketum Hanura, Oso juga merupakan Ketum DPP Partai Persatuan Daerah. Setelah terpilih jadi ketua umum pada Munaslub Partai Hanura, memang banyak tokoh politik bergabung ke Hanura termasuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko.
“Saat ini sudah 40 anggota DPD RI bisa kita akomodir dalam kepengurusan di berbagai posisi di Hanura. Secara kesamaan visi perjuangan hampir 70 persen senator d DPD RI dari berbagai provinsi berada dalam satu tarikan perjuangan sesuai hati nurani. Ini adalah kekuatan baru yang luar biasa, “ kata senator dari Kalimantan Barat ini.
Acara pelantikan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Mensesneg Pramono Anung, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PPP Romahurmuzy, Ketum PKPI Hendro Priyono, Wagub Jabar Deddy Mizwar, Walikota Bogor Arya Bima dan 25 ribu kader Hanura.
Sementara di susunan pengurus partai Hanura yang baru dilantik terlihat sejumlah kader parpol dari parpol lain. Sebut saja, I Gde Pasek Suardike yang sebelumnya merupakan kader Partai Demokrat. Ary Mardjono juga merupakan Sekjen Partai Golkar era Orda Baru. Benny Tamara yang kini menjabat Wakil Sekjen Hanura, sebelumnya juga merupakan kader Partai Golkar. Saleh Husein yang kini menempati posisi Wakil Ketum Hanura, juga merupakan kader Partai Amanat Nasional. Tak ketinggalan Benny Pasaribu yang sebelumnya kader PDI Perjuangan, juga masuk Wakil Ketua Umum Hanura.
Demikian pula Tridianto yang merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap saat ini menjadi Wakil Sekjen Hanura. Tak ketinggalan Ketua DPP Partai Hanura Fauzi Amro dan wakil Bendum Lalu Gede Syamsul merupakan anggota DPR Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) periode 2004-2009.
Yang lebih menarik, Oso juga berhasil mengumpulkan sejumlah artis masuk struktur pengurus DPP Hanura. Krisdayanti (Ketua DPP), Siswa Dewi, Reni Djajusman dan David Chalik yang dipercaya sebagai Wakil Sekjen.
Selain kader parpol yang berpindah partai, Hanura juga diisi oleh 70 anggota senator, 27 senator masuk struktur DPP Hanura. Diantaranya adalah senator Adrianus Garu (NTT), Rosti Uli Purba (Riau), Bahar Ngitung (Sulsel), Gde Pasek Suardika (Bali), Beny Ramdhani (Sulut), Azis Khafia (DKI) dan Aceng Fikiri (Jabar).
Sementara Sekjen Hanrua Sarifuddin Suding susunan kepengurusan DPP Hanura periode 2016-2020 hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura pada 21 Desember 2016 lalu itu berjumlah 141 orang. Rincian kepengurusannya terdiri dari 1 orang Ketua Umum, 6 orang Wakil Ketua Umum, 45 orang Wakil Sekjen, 45 orang Ketua Bidang Pembinaan, 45 orang Wakil Bendahara Umum. Dengan demikian total kepengurusan partai hanura adalah 141 orang.
Suding menambahkan kegairan pelantikan pengurus Hanura bukan hanya di pusat, tetapi juga hingga ke daerah. “Ini menambah movitasi kami di DPP untuk bergerak dan bekerja lebih cepat dan sigap melayani daerah, “ kata anggota komisi III DPR itu.
Berikut ini susunan pengurus DPP Hanura 2016-2020:
Ketua umum: Oesman Sapta Odang
Wakil ketua umum: Nurdin Tampubolon, Gede Pasek Suardika, Daryanto, Whisnu Dewanto, Benny Pasaribu, Saleh Husein
Ketua: Benny Ramdhani, Harjadinata, Adrianus Garu, Fatomy Asaari, Yus Usman Sumanegara, Mirwan Amir, Rufinus Hotmaulana, Murady Darmansyah, Tien Aspasia, Fauzi H Amro, Frans Agung Mula Putra, Abdul Azis Kahfia, Miryam Haryani, Sudewo, M Farid Al Fauzi, I Kadek Arimbawa, Hanafi Zam Zam, Aji Muhammad Mirza, Bahar Ngitung, Delis J Hehi, Basri Salama, Edison Lambe, Erik Satrya, Dossy Iskandar, Sutrisno Iwantono, Obrien Sitepu, Marzul Very, Doddy Abdulkadir, Inaz Nasrullah, Amir Faizal, Ketut Wirawan, Mulkan Nasution, Djoni Rolindrawan, Krisdayanti, Fery Kase, M Pradana Indraputra, Dewi Andriani, Rahman Halid, Sally Nasution, Halimah Patrika Susana, Andy Soebjakto, Aryadi Ahmad, Ian Zulfikar.
Sekretaris Jenderal: Sarifuddin Sudding
Wasekjen: Agus Zaini, Erislan, Andin Bahtiar, Krisna Murti, Narsun Marpaung, Sayed Zunaidi, Ambeien Budiman, Andi Surya, Carrel Ticualu, Aceng Holik, Sunar Nugroho, Yunianto Wahyudi, Syarifuddin Atasoge, Antung Fatmawati, Savira Mirza, Mulkan Amma, Zet Badjeber, Matheus Stefi, Yan Mandenas, Nofi Candra, David Khalik, Sarbini, Moh Arief, Tiurmaida Tampubolon, Didi Apriadi, Happy Simanjuntak, Benny Tamara, Muchtar Tompo, Hilman Hamid, Dadang Rusdiana, Gustaf Mbalembout, Sri Hanarezeki, M Guntur, Sholihin Syam, MS Putra Pasay, Reny Djaoesman, Amron Asyari, Helman Sembiring, Anziar Tri, Tridianto, Erwin Hadiyanto, Vidi Galenso, Afifudin, Bagus Karyanegara.
Bendahara umum: Zulnahar Usman
Wakil Bendum: Beni Prananto, Setia Prijono, Wahyu Dewanto, Kusuma Soekasih, Tellie Gozelie, Indah Sri Milawati, Gatyt Sari, Samsudin Siregar, Wiljoni, Rosti Uli Purba, Abdul Azis, Syarif, Rukun Santoso, Oni Suwarman, M Rochim, Rusfian, Lalu Gede Syamsul, Antonny Setiawan, M A Ratna, Rudi Juniawan, Dewi Sartika, Tavina Pahlawan, Jacob Esau, Astrid Gurning, Anggi Kinanti, Dee Adnan, Ananda Zatalsma, Anita Gizeli, Isnatalya Makarawo, Djamil Hasyim, Erwin, Totok Sugiyarto, Arnoldus, Tedjoningrat Brotoasmoro, Gunadi, Ayi Hambali, Swastiningsih, Sisca Dewi, Rendra Yuniardi, Ria Mutiara, Rita Rosita, Nona Amelia, Adek Maksiarni, Aldo Tobing, Wisnu Purnomo.(Bams/EK)