SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Siap-siap geleng kepala! Ternyata Negeri Tirai Bambu bukan hanya raksasa ekonomi nomor dua dunia, tapi juga raksasa penagih utang global. Jadi, siapa aja yang ketiban utang China? Simak ulasannya dalam gaya penuh bumbu infotainment!
1. China Merekam Rekor: Kreditur Publik Global No. 1
Menurut laporan World Bank 2024, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah punya total utang publik US\$ 8,8 triliun. Dan… China menyumbang US\$ 441,8 miliar dari angka itu—sekitar 5% total utang global negara berkembang .
Tahun ini saja, utang sebesar US\$ 22 miliar (setara Rp 358 triliun dengan kurs Rp 16.270/US\$) sudah masuk daftar—yang menakutkan, 75 negara termiskin dunia berutang ke China .
2. Siapa Saja yang Kena? Ini Daftarnya!
Cek bareng, ini daftar 20 negara terbesar yang berutang ke China per 2024 (data World Bank):
- Pakistan – US\$ 22,6 miliar
- Argentina – US\$ 21,2 miliar
- Angola – US\$ 17,9 miliar
- Sri Lanka – US\$ 8,7 miliar
- Eritrea – US\$ 8 miliar
- Bangladesh – US\$ 6,7 miliar
- Ethiopia – US\$ 6,6 miliar
- Mesir – US\$ 6,4 miliar
- Iran & Laos & Zambia – \~US\$ 6,1 miliar
- Kenya – US\$ 6 miliar
- Nigeria – US\$ 5,2 miliar
- Cuma Indonesia? Masuk urutan 35 dengan US\$ 1,5 miliar utang!
3. Utang Terbesar Relatif? Djibouti Paling Terpuruk!
Tahu Djibouti? Negara kecil Afrika ini makin terdampak karena 45% utang luar negerinya disalurkan China. Bayangkan: hampir setengah utang negaranya berasal dari Beijing!
4. Program BRI: Tools Peningkatan, Tapi Juga Jeratan?
Sejak 2013, program Belt and Road Initiative (BRI) udah bikin geger dunia. Banyak negara pakai kredit China buat bangun pelabuhan, jalan, dan infrastruktur.
Tapi yang bikin panas: duitnya lentur, bunganya lumayan, dan beberapa proyek ternyata menghasilkan utang besar tanpa arus pendapatan balik! Sri Lanka salah satunya: pelabuhan Hambantota akhirnya disewa 99 tahun ke China karena gagal bayar .
Ethiopia juga tengah menegosiasi ulang utang kereta cepat ke Djibouti karena tekanan ekonomi terlalu berat .
5. Debunk atau Faktanya? “Debt-Trap Diplomacy”
Banyak pihak menyebut ini diplomasi perangkap utang: bukannya bantu, malah ngejer negara miskin sampai kewalahan dan harus menyerahkan aset—termasuk pelabuhan & sumber daya .
Tapi China berdalih: selama ini semua legal, utang transparan, dan mereka juga rela restrukturisasi alias negosiasi ulang .
6. Tekanan Internasional Meningkat
Negara-negara berkembang menghadapi tekanan berat dari sektor kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan karena porsi anggaran besar dipakai untuk bayar utang kepada China .
Beberapa studi menyebut bahwa respons China cenderung membantu restrukturisasi alih‑alih memberikan keringanan langsung ([foreignaffairs.com][1]).
Barat, termasuk labur dari Inggris dan AS, mulai mendorong sistem global yang lebih adil—tapi ada juga yang skeptis karena dinamika diplomasi mengalami perubahan dalam beberapa dekade terakhir .
China sekarang bukan cuma jadi raksasa ekonomi nomor dua, tapi juga raja penagih utang global. Negara‑negara berkembang ketiban utang besar, dan casenya jelas: ada proyek ambisius tapi mampet bayar, talangan susah balik, dan negara kecil makin tercekik finansial.
Pertanyaannya: ini nyata jebakan ekonomi, atau strategi diplomasi halus? Makin banyak yang bilang dua-duanya benar. Dunia saat ini sedang menyaksikan drama utang global yang bikin deg-degan—negara miskin di satu sisi, China dan Barat saling sikut di sisi lain.
(Anton)