SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Hari ini seperti melihat ST12 lahir kembali, tidak saja hadir dengan ‘nafas baru’ dari para personilnya yang ‘fresh’ namun juga hadirnya ‘soul’ dari Band Super Group Pop Melayu ini. Sentuhan Rock Melayu yang kental dari karakter suara Firman Siagian yang berkarakter dan distorsi lead guitar Indra yang kuat serta gebukan drum Pepep yang khas. Menjadikan single repackage Kepingan Hati yang pernah dirilis di Malaysia tahun 2015 lalu, berhasil di aransemen ulang dengan apik khas ST12.
Dan hadirnya single repackage Kepingan Hati, sekaligus menjadi jawaban tentang ST12 yang bersatu kembali dengan formasi awal STI2 di gawangi oleh Charly Van Houten sebagai vokalis, Pepeng sebagai gitaris, dan Pepep sebagai drummer serta pengganti mendiang lman Rush sebagai gitaris.
“Hari ini tepat tiga bulan sesuai batas kesepakatan dimana label Charly tak bisa disatukan dengan label saya. Sekaligus jawaban desas desus ST12 pindah label. Karena Nagaswara adalah rumah kedua ST12, dengan tampilan formasi teranyarnya, Indra pada gitar dan Firman Siagian sebagai vokalisnya. Single Repackage “Kepingan Hati” ini pun menjadi bagian dari album ST12 berikutnya yang bertajuk Nafas Baru,” jelas Pepep sang drummer sekaligus pendiri ST12 Band.
Seperti diketahui, bagi Pepep, Nagaswara telah lama dikenalnya, bahkan hubungan baik dengan Eksekutif Produser Nagaswara Rahayu Kertawiguna sudah berlangsung lama sejak ST12 mulai dibentuk. Begitupun dengan sang vokalis, Firman Siagian, Pepep cukup lama mengenalnya. Bahkan Pepep pernah menawarkan Firman sebuah ‘featuring project’, namun Firman saat itu tengah menggarap solo albumnya. Namun ternyata, baru di tahun 2019, ST12 ditakdirkan bersama Firman Siagian sang vokalis.
Begitu pun hal yang dirasakan Rahayu Kertawiguna, yang juga CEO Nagaswara, bahwa bersama ST12 Band merupakan takdir baginya. Apalagi Firman Siagian sang vokalis anyar ST12 Band juga merupakan artis penyanyi yang berada dibawah label Nagaswara miliknya. Oleh karenanya, single repackage Kepingan Hati ST12 ini digarap dengan maksimal. Tidak saja dari aransemen lagunya, namun juga dari penggarapannya Video Klipnya, Video Liriknya, hingga pengelolaannya di berbagai media sosial.
Sementara bagi Firman Siagian sang vokalis ST12, dirinya merasa mendapatkan kebebasan besar dari Nagaswara untuk berkarya baik secara solo maupun band. Dan pilihan untuk menjadi bagian dari ‘soul of super group musik pop melayu’ ST12 karena persamaan visi dalam bermusik yakni keinginan mengangkat dan memajukan musik melayu di kancah musik nusantara serta menjadikan ST12 trendsetter band di Indonesia. Bahkan Kepingan Hati dari single repackage ini akan disiarkan di radio-radio secara serentak di tiga negara yaitu Indonesia, Singapore dan Malaysia.
Dan yang menarik dari lahirnya kembali ST12 yang lebih ‘Fresh and Soul’ yakni dengan digarapnya video klip Kepingan Hati dalam format Web Stories yang To Be Continued oleh sutradara handal dan cukup detail ini, yakni Eman Pradipta. Berkonsep” “True Story” yang diambil dari isi cerita dari lagu “Kepingan Hati” dengan menggabungkan Film dan musik serta ada cerita juga dialog yang touch in deepth heart, sangat menyentuh.
True story ini, mengisahkan cintanya seorang lelaki yang mengidap leukimia yang berhasil mewujudkan cita cita sang kekasihnya, disisa hidupnya. Tanpa sang kekasih mengetahui kondisinya. Kebimbangan, rasa cinta dan kondisi dirinya menjadi bagian drama dari kehidupannya. Sang kekasih pun baru mengetahuinya setelah sang lelaki pergi untuk selamanya. Atas cinta yang begitu tulus itu, sang kekasih pun tak ingin kepingan hatinya dimiliki orang lain kemudian memutuskan untuk tidak menikah selamanya. Dan Eman Pradipta menggarapnya dengan apik sekali.
“Soulnya dapat jika kita menontonnya dan lagu ini juga dedikasikan buat kedua sahabatnya ini. Buat orang orang yang saling mencintai dan merasa kehilangan akan pasangan hidupnya. Cinta itu memang sangat luar biasa,” ungkap Pepep.
Dalam akhir perbincangan ini, Indra sang gitaris berharap bahwa kolaborasi semua konsep, ide dan inovasi dari ST12 dan NAGASWARA bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, para pencinta musik pop rock melayu dan juga para fans STSetia dimana pun berada.
Di Studio di jalan Stasiun Timur No.12 Bandung, milik keluarga Pepep jadi saksi perjalanan ST12 Band (2004) hingga hari ini. Pepep, sebagai proklamator STI2 tetap konsisten dan fokus untuk mempertahankan dan membesarkan STI2. Dan hari ini ST12 lahir kembali, fresh and soul, lewat karya-karya terbarunya, kembali mendulang kesuksesan. (tjo ; foto lela