“Jelang Nataru nanti, stok pangan pokok strategis kita pastikan mencukupi. Terkait harga, pemerintah tentunya selalu menjaga tingkat harga agar tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Kita tidak ingin petani menderita kalau harga terlalu rendah. Di sisi lain, masyarakat juga perlu bisa memperoleh harga pangan yang wajar,” ujar Arief.
Stok Pangan Cukup, Harga Terkendali
Arief menegaskan bahwa meskipun ada kecenderungan harga pangan yang fluktuatif menjelang akhir tahun, pemerintah akan terus menjaga kestabilan harga agar petani tidak merugi, sementara konsumen tetap bisa mendapatkan harga yang adil. Fokus utama NFA adalah menjaga keseimbangan harga antara produsen dan konsumen.
“Indonesia memiliki kondisi yang berbeda dengan negara lain yang tidak memiliki petani dan peternak. Oleh karena itu, keseimbangan harga antar lini sangat penting untuk diwujudkan,” tambah Arief.
Komitmen Presiden untuk Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya visi swasembada pangan, yang menjadi prioritas pemerintah untuk menjamin ketahanan pangan nasional. “Saya tegaskan lagi, kita harus swasembada pangan. Kita harus punya lumbung pangan nasional, lumbung pangan provinsi, lumbung pangan kabupaten, dan lumbung pangan desa,” kata Presiden Prabowo dalam acara penyerahan DIPA dan Buku Transfer ke Daerah (TKD) APBN 2025 pada 10 Desember 2024.
Proyeksi Stok Pangan Nasional
Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, stok pangan pokok di Indonesia diperkirakan cukup memadai hingga akhir tahun. Berikut beberapa proyeksi stok pangan strategis:
- Beras: 8,398 juta ton (termasuk stok di Bulog sebesar 2 juta ton)
- Jagung: 3,665 juta ton
- Gula konsumsi: 1,478 juta ton
- Daging ayam ras: 283 ribu ton
- Telur ayam ras: 177 ribu ton
- Daging sapi dan kerbau: 68 ribu ton
- Cabai besar: 53 ribu ton
- Cabai rawit: 26 ribu ton
- Bawang merah: 22,9 ribu ton
- Bawang putih: 22,4 ribu ton
- Minyak goreng: 336 ribu liter
- Kedelai: 372 ribu ton
Dengan stok yang cukup ini, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas harga dan memastikan masyarakat memperoleh pangan yang terjangkau selama musim liburan akhir tahun.
Pernyataan Arief Prasetyo Adi:
“Stok tidak perlu dikhawatirkan. Justru kita harus menjaga beberapa komoditas supaya harganya tidak jatuh di tingkat petani. Itu tantangan kita di Indonesia yang berbeda dengan negara lain yang tidak memiliki petani dan peternak.”
Dengan komitmen pemerintah untuk mengatur stok dan harga pangan, diharapkan perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 dapat berlangsung dengan lancar tanpa mengganggu kesejahteraan petani maupun konsumen. (Heru tri yuniarto)
(ANTON)