SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong inisiatif kerja sama Dewan Energi Nasional (DEN) untuk berkolaborasi dengan akademisi universitas untuk melakukan penelitian dan inovasi tentang penggunaan energi terbarukan yang hasilnya sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
“Beberapa waktu yang lalu, penelitian dan inovasi oleh akademisi maupun mahasiswa universitas ter-hilirisasi dengan baik sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai kebutuhan masyarakat,” ucap Menhub, Budi melalui keterangan resminya, pada Jumat (20/10/2023).
Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2022, sejak 2013 sektor transportasi menjadi pengguna energi terbesar, yang diikuti oleh sektor industri, sektor rumah tangga, dan kemudian sektor komersial.
Pada 2022, sektor transportasi mengkonsumsi 429 juta BOE (Barrel Oil Equivalent) dari total konsumsi energi final sebesar 1.114 juta BOE, sehingga sektor transportasi mengkonsumsi energi sebesar 39 persen dari total energi final.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca pada 2030 sebagaimana telah tertuang di dalam Nationally Determined Contribution (NDC) dan mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060 atau lebih cepat.
Sejalan dengan hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun turut berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor transportasi secara masif dengan membangun sejumlah transportasi massal seperti MRT, LRT, dan Kereta Cepat.
“Dalam beberapa tahun ini kami membangun sejumlah transportasi massal seperti MRT, LRT, Kereta Cepat dan lainnya. Itu adalah modal bagi kita untuk secara langsung mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di sektor transportasi,” ujar Menhub.
Dia menjelaskan, pembangunan transportasi massal menjadi keharusan untuk dilakukan meski proses membangunnya tidak mudah. “Proses pembelajaran dalam membangun transportasi massal harus dilakukan. Memang masih ada kekurangan tetapi terus kita lakukan perbaikan. Dan pembelajaran ini sudah dibuktikan bahwa LRT diminati oleh negara lain, salah satunya Malaysia dengan kontraktor dari Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut Menhub mengajak seluruh anggota Dewan Energi Nasional dan stakeholder terkait untuk aktif mempromosikan penggunaan transportasi massal kepada masyarakat luas. “Para pendekar energi juga harus turut mencontohkan. Misalnya kalau mau ke Bandung jangan naik kendaraan pribadi, tapi naik Whoosh (Kereta Cepat),” tuturnya.
Selain membangun transportasi massal, penggunaan energi terbarukan di sektor transportasi juga dilakukan dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik dan membangun ekosistemnya. (Akhirudin)