SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota Komisi Xl DPR RI M. Sarmuji, menyayangkan harga gabah di tingkat petani mulai merosot menjelang musim panen raya. Padahal seharusnya, musim panen adalah saatnya petani menikmati hasilnya.
Sarmuji mengaku banyak menerima keluhan dari petani atas anjloknya harga gabah jelang musim panen. Karenanya, dia meminta pemerintah mengambil langkah segera untuk menstabilkan harga.
“Kalau Pemerintah tidak segera melakukan intervensi akan sangat mengkawatirkan. Pemerintah harus segera memerintahkan Bulog untuk mempercepat penyerapan gabah dari petani dengan harga yang memungkinkan petani untuk mendapatkan keuntungan yang layak dari usahanya,” kata Sarmuji melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Legislator Senayan Dapil Jatim Vl itu, menekankan agar pemerintah saat ini tidak berfikir inflasi karena inflasi justru tergolong rendah. Justru sebaliknya harus berfikir nilai tukar produk pertanian agar tetap terjaga.
“Karenanya peran Bulog harus dioptimalkan sebagai penyangga harga dengan menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras petani di saat panen raya, ” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu.
Menyoal rencana impor beras, Sarmuji meminta pemerintah agar impor yang ditujukan sebagai penyangga stok tidak dilakukan dalam waktu dekat dan hanya dilakukan sesuai kebutuhan saja.
Sarmuji pun berpendapat kuota satu juta ton tidak harus dilakukan semuanya. Pemerintah harus melihat dulu berapa beras yang dihasilkan.
“Impor yang tidak tepat akan semakin memperparah turunnya harga gabah. Kalaupun impor harus dilakukan karena terpaksa. Jika beras dalam negeri ternyata mencukupi, impor beras tidak perlu dilakukan, ” tegas Sarmuji.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan petani adalah kelompok profesi yang selalu menerima keadaan. Kelompok yang nrimo ini justru harus diperhatikan oleh pemerintah karena kurang mendapatkan ruang ekspresi untuk menyuarakan kepentingannya, ” ujarnya.(Bams)