SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin mengajak Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk terus bertransformasi, menjadikan kampus sebagai pusat riset pembangunan nasional dan daerah.
Pesan ini disampaikan Sultan saat menerima kunjungan Menteri Ristek Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro di ruang kerjanya di Senayan, Jakarta, Selasa (3/12). Pertemuan ini membahas peran strategis perguruan tinggi dan kebijakan yang mendukung mahasiswa.
Kampus Sebagai Pusat Data dan Riset
Menurut Sultan, perguruan tinggi memiliki peran vital dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman, khususnya dalam era digital.
“Kampus tidak hanya bertugas melahirkan lulusan yang memiliki kapasitas technological entrepreneurship, tetapi juga harus menjadi pusat data di tingkat lokal. Data adalah komoditas strategis untuk pengembangan teknologi dan informasi. Kampus bisa menjadi rujukan pemerintah daerah dalam menyusun rencana pembangunan,” jelas Sultan.
Ia menambahkan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, sumber daya manusia (SDM) yang spesifik dan berjiwa wirausaha sangat diperlukan. “Kemenristek Dikti adalah ujung tombak agenda ini,” tegasnya.
UKT dan Penelitian Mahasiswa
Di sisi lain, Sultan menyuarakan aspirasi mahasiswa terkait kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Ia meminta pemerintah mengkaji ulang sistem UKT agar lebih adil.
“Mahasiswa tidak seharusnya dibebani dengan biaya kuliah yang berat. Demikian juga dengan biaya penelitian, sebaiknya digratiskan. Pemerintah perlu memformulasi kebijakan yang mendukung pendidikan tanpa membebani APBN secara berlebihan,” ungkap Sultan.
Tanggapan Kemenristek Dikti
Menteri Ristek Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro menyambut baik masukan tersebut dan menegaskan komitmen kementeriannya dalam menyiapkan SDM unggul dan inovatif.
“Ke depannya, kita ingin kampus menjadi rujukan pemerintah dalam menyusun kebijakan dan pembangunan nasional maupun daerah,” ujar Satryo.
Fokus Menuju Indonesia Emas 2045
Pertemuan ini menekankan pentingnya peran kampus dalam mendukung visi besar Indonesia. Dengan transformasi kampus sebagai pusat data dan riset, serta kebijakan pendidikan yang lebih inklusif, diharapkan SDM Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
“Data adalah komoditas strategis dalam era digital. Kampus harus mempersiapkan komoditas ini untuk mendukung pembangunan,” – Sultan B Najamuddin.
“Kami ingin kampus menjadi rujukan pemerintah dalam menyusun kebijakan dan pembangunan,” – Satryo Soemantri Brodjonegoro.
(Anton)