SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari pabrikan Suzuki. Tersiar berita mereka akan hengkang dari ajang MotoGP di akhir musim 2022 ini!
Rumor hengkangnya Suzuki dari ajang MotoGP berembus kencang di sela-sela sesi tes yang digelar di Sirkuit Jerez, Senin (2/5/2022).
Tim pabrikan Suzuki tampak berkumpul di bawah pimpinan Project Manager Shinichi Sahara.
Kemudian Shinichi mengungkap bahwa manajemen memutuskan bahwa Suzuki Motor Company mundur dari MotoGP pada akhir musim 2022. Manajer tim Suzuki Ecstar Livio Suppo pun ikut terkejut dibuatnya.
Disebutkan kalau beberapa staff Suzuki sudah mengetahui kabar tersebut. Namun hingga kini belum ada konfirmasi dari Suzuki maupun Dorna terkait kabar tersebut.
Kabar cabutnya Suzuki dari balapan motor paling bergengsi itu adalah sebuah kejutan besar. Apalagi mereka belum lama ini memperpanjang kerjasama dengan Dorna untuk terus bertahan di balapan MotoGP sampai musim 2026.
Selain itu, Suzuki baru beberapa bulan lalu mempekerjakan Livio Suppo sebagai tim prisipal. Suppo malah sempat mebeberkan rencana jangka panjang yang dia punya bersama Suzuki belum lama ini.
Sebelumnya, Suzuki sempat mundur dari MotoGP di 2011. Jika benar terjadi, ini bukan kali pertama Suzuki membuat kejutan dengan tiba-tiba menyatakan mundur dari MotoGP.
Di tahun 2011 mereka juga memutuskan berhenti pada balapan penutup musim, padahal saat itu mereka sudah mengontrak pebalap untuk musim 2012.
Masih dikutip dari sumber yang sama, Suzuki merupakan salah satu tim dengan dana operasional paling kecil yang ada di MotoGP tahun ini.
Mundurnya Suzuki, meski belum terkonfirmasi hingga kini, juga akan mengguncang bursa transfer pebalap MotoGP 2023.
Alex Rins dan Joan Mir tak akan lagi memiliki tim, yang mana kontraknya memang habis di akhir 2022.
Status keduanya sebagai free agent akan membuat beberapa tim tertarik meminang.
Suzuki belum mengungkap alasan di balik pengundurannya tersebut. Satu spekulasi yang bermunculan adalah Suzuki tengah mengalami masalah finansial usai dihantam pandemi Corona. Suzuki disebut harus menyimpan uang guna keperluan riset e-mobility.
Di sisi lain, Suzuki juga harus merogoh kocek cukup dalam untuk berlaga di kelas premier tanpa sponsor utama. Mengutip Speedweek, manajemen Suzuki memang hanya menandatangani versi final kontrak lima tahun pada November 2021.
Sedangkan untuk rencana enam bulan ke depan di Jepang seluruhnya dibatalkan meskipun Alex Rins dan Joan Mir tengah bertarung merebut kejuaraan dunia MotoGP musim 2022.
Rins saat ini menghuni posisi empat klasemen sementara Mir berada di tempat keenam.
Apabila kabar ini benar ini sekaligus membuat Suzuki untuk kedua kalinya mundur dari MotoGP setelah juga tak berpartisipasi pada periode 2012-2014.
Ketika itu Suzuki memutuskan mengumumkan undur diri dari MotoGP di penghujung musim 2011 karena terimbas krisis finansial global.
Dengan begitu maka hanya ada lima tim pabrikan yang akan balapan yaitu, Honda, Yamaha, Ducati, KTM, dan Aprilia.
Dikutip dari The Race, Suzuki menjadi salah satu tim dengan dana operasional paling minim yang ada di grid MotoGP.
Dibanding beberapa pabrikan lain yang punya sponsor utama besar, Suzuki memang tak memiliki itu. Sebagai catatan, Ecstar, yang menjadi sponsor utama, masih berada satu payung perusahaan dengan Suzuki sendiri.
Hal ini tentunya berbeda dengan Honda yang didukung Repsol, Yamaha yang mendapat suport dari Monster, KTM dengan Red Bull-nya, serta Ducati bersama Lenovo.
Selain itu rumor pengunduran diri Suzuki dari MotoGP sudah jelas akan memengaruhi masa depan dua pebalapnya: Alex Rins dan Joan Mir.
Kedua pebalap itu mesti mencari tim anyar untuk musim 2023. Sedangkan Mir, juara dunia MotoGP 2020, belakangan santer dikaitkan dengan kepindahan ke Repsol Honda.
Suzuki disebut-sebut akan mengeluarkan pernyataan resmi terkait rumor pengunduran dirinya dari MotoGP pada Selasa (3/5/2022) pagi waktu setempat.
Sementara itu, Dorna Sports menyebut Suzuki tidak bisa mundur begitu saja dari ajang balap MotoGP. Sebab, harus ada pembicaraan lebih dulu sebelum memutuskannya.
MotoGP dibuat ramai dalam 24 jam terakhir setelah muncul kabar Suzuki tidak lagi akan berkiprah di MotoGP mulai musim 2023. Persoalan keuangan yang terdampak pandemi Covid-19 jadi alasan pabrikan Jepang itu mundur.
Meski demikian, keputusan mundur itu juga menimbulkan perpecahan di internal Suzuki, karena Presiden Hiroshi Tsuda masih ingin bertahan di MotoGP. Sementara, direktur-direktur Suzuki menentang.
Alhasil, kabar ini membuat kondisi tim menjadi tidak menentu karena belum ada yang bisa dikonfirmasi dari pihak Suzuki. Apalagi kedua pebalapnya Joan Mir dan Alex Rins sebenarnya lagi tampil oke di MotoGP 2022.
Menyikapi rumor yang beredar, Dorna memastikan bahwa mereka sudah mengontak Suzuki untuk meminta penjelasan. Dorna menegaskan bahwa Suzuki tidak bisa begitu saja mundur karena ada kontrak yang harus dihormati.
“Terkait rumor kepergian Suzuki dari MotoGP di akhir musim 2022, Dorna Sports sudah menghubungi secara resmi pabrikan tersebut bahwa ada klausul dalam kontrak yang melarang mereka untuk mengambil keputusan secara sepihak,” ujar Dorna dalam rilisnya.
“Namun, jika memang Suzuki akhirnya mundur setelah adanya kesepakatan antara dua pihak, Dorna kemudian akan memutuskan lagi soal jumlah pebalap dan tim yang ideal untuk MotoGP 2023.”
Jika Suzuki mundur, maka ini jadi kali kedua mereka melakukannya setelah 2012-2014. Menurut klaim Dorna, sudah banyak pabrikan dan tim satelit yang tertarik untuk mengikuti MotoGP.
“Dalam 24 jam terakhir, kami mendapat konfirmasi dari banyak pihak bahwa ada banyak pabrikan dan tim independen yang ingin bergabung dengan MotoGP. Sebab olahraga ini sudah punya jutaan fans di seluruh dunia.” (wwa)