SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Jumlah korban jiwa yang tewas akibat gempa Maroko bertambah. Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Sabtu (9/9/2023) waktu setempat menyampaikan, gempa telah menewaskan 2.000 orang.
“Sedikitnya 2.012 orang dipastikan tewas, sementara 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis,” ungkap Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
1.293 orang tewas tercatat di Provinsi Al-Haouz yang merupakan pusat gempa. Kemudian 452 orang di provinsi Taroudant. Kedua wilayah itu merupakan daerah yang paling parah terkena gempa.
Kementerian Dalam Negeri Maroko menambahkan, pihak berwenang masih mengerahkan pasukan untuk meningkatkan operasi penyelamatan dan mengevakuasi para korban.
Dikutip dari AFP, sebelumnya Pemerintah Maroko melalui Raja Mohammed VI telah memimpin pertemuan untuk membahas gempa tersebut.
Raja Mohammed VI memerintahkan untuk dibentuk sebuah komisi yang bertanggung jawab atas program rehabilitasi dan bantuan darurat untuk membangun kembali fasilitas yang hancur di daerah rawan bencana.
Selain itu, juga segera dilakukan perawatan terhadap korban, khususnya anak yatim dan kelompok rentan.
“Akomodasi, makanan dan semua kebutuhan dasar lainnya tersedia bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, turut dilakukan pembentukan rekening khusus di bank sentral untuk sumbangan bantuan, tambah pernyataan Raja Mohammed VI
Pemerintah Maroko juga telah mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional, dimana bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri. Sementara, tim penyelamat terus mencari korban yang selamat.
“Tiga hari berkabung nasional telah diputuskan, dengan pengibaran bendera setengah tiang di semua bangunan publik,” demikian pernyataan yang diterbitkan kantor berita resmi Maroko, MAP, yang dikutip dari AFP.
Untuk diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 6,8 terjadi pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.11 waktu setempat, di daerah pegunungan yang berjarak 72 kilometer di barat daya kota wisata Marrakesh.
Gempa Maroko ini dinilai paling mematikan di negara itu dalam lebih dari enam dekade terakhir. Para warga masih berupaya mencari korban selamat yang terkubur di reruntuhan,
(Gusman)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari suaraindonews.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Update SuaraIndoNews.com”, caranya langsung klik link https://t.me/update_sindotcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
