SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Tm Peneliti Sosiologi Universitas Indonesia belum lama ini memaparkan hasil pemetaan sosial guna melihat karakteristik dan kebutuhan warga di Kawasan Flamboyan Bawah, tepi Sungai Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Hasil penelitian tim menunjukkan bahwa perlu pengembangan kapital sosial dan pemberdayaan warga melalui kolaborasi dan pembagian peran antar pemerintah, warga, swasta dan akademisi.
Laporan penelitian ini disampaikan Tim Riset, yang diketuai oleh Prof. Dr. Paulus Wirutomo, MSc, bersama para anggotanya. Menurut Paulus Wirutomo, banjir yang melanda tiap tahun dan mengancam kehidupan warga di tepi sungai Kahayan, dirasakan masyarakat sekitar semakin parah.
Melalui riset yang dilakukan, timnya telah menganalisis silang struktural, kultural, dan prosesual dihasilkan opsi utama yakni konsep Kampung Sejahtera Berbasis Sungai.
“Dengan konsep tersebut, kami meyakini kehidupan warga akan semakin berkualitas karena terbebas dari bahaya banjir. Di sisi lain, pemerintah akan mendapatkan dukungan dan kepercayaan warga,” ujar Paulus Wirutomo, pada seminar hybrid di Gedung Mochtar Riady FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (12/12/2022).
Pihaknya menyampaikan terimakasih karena atas dukungan Pemerintah Kota Palangka Raya bersama segenap OPD, sejak pengumpulan data pada pertengahan tahun yang dilanjutkan dengan observasi lapangan langsung selama sepuluh hari pada akhir November 2022.
Sementara itu, Jose Rizal, anggota Tim Peneliti menambahkan, bahwa rekomendasi kebijakan yang ditawarkan pada Pemko Palangka Raya lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat setempat.
“Hasil analisis menunjukkan lebih tepat dilakukan revitalisasi pada Kawasan Flamboyan Bawah, bukan relokasi. Hal ini agar kapita sosial dapat dikembangkan. Agar kehidupan warga tidak tercerabut. Justru warga akan menjadi pelaku utama yang berpartisipasi bila penataan permukiman dilakukan,” ujar Jose Rizal, yang juga sosiolog dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Bila kapital sosial tersebut diberdayakan, mereka akan dapat berkembang dengan membuka usaha pariwisata sekaligus menjaga dan memelihara kawasan, karena turut memiliki dan berkepentingan.
Ke depan, menurut Jose, perlu pembagian peran kolaborasi, dan bila ini berjalan dengan baik, Palangka Raya akan memiliki objek wisata baru di Pusat Kota dan menjadi unik karena mengangkat potensi alam dan kehidupan sosial. Selain itu menjadi menarik karena menampilkan keindahan dan kekayaan Sungai Kahayan.
Seminar secara hybrid ini dihadiri oleh Walikota Palangka Raya yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Dr. Hera Nugrahayu, M.Si, Kepala Departemen Sosiologi FISIP UI, Dr. Ida Ruwaida Noor, M.Si, dan para anggota tim riset antara lain Linda Darmajanti, Yosef Hilarius Timu Pera, Esty Putri Wilujeng, Dia Puspitasari, dan Rani Titis Sukowati.
Dalam sambutannya, Sekda Hera menyampaikan apresiasi terhadap tim dan mengharapkan agar hasil kajian tidak berhenti sampai di seminar akhir.
“Ini momentum baik, menata kota dan kehidupan masyarakat yang berada di tepian Sungai Kahayan. Selama ini telah cukup banyak upaya yang dilakukan Pemko, namun memang belum mengkaji dari aspek sosiologisnya,” kata Hera Nugrahayu.
Dijelaskannya, perlu dirumuskan dan dikolaborasikan dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Pusat, Pemprov Kalimantan Tengah, pihak swasta, akademisi, dan tentu saja warga Kawasan Flamboyan Bawah. Oleh sebab itu, jangan sampai hasil kajian hanya menjadi dokumen arsip, namun harus bisa diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Palangka Raya. (Aji)