SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka memperkuat pelatihan dan penyaluran pekerja migran Indonesia. Penandatanganan MoU ini dilakukan pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).
MoU ini bertujuan untuk memperkuat pelatihan calon pekerja migran melalui sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan PBNU, serta mempersiapkan pekerja untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa kerja sama ini meliputi pelatihan dalam berbagai sektor, termasuk keperawatan.
“Kami memang menandatangani MoU yang salah satunya adalah kita ingin mengkonsolidasikan sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan PBNU, termasuk pelatihan, kemudian juga keperawatan yang bisa kita siapkan untuk menyambut pembukaan lapangan kerja di beberapa tempat,” ujar Menteri Karding.
Pelatihan Pekerja Migran untuk Pasar Timur Tengah
Menteri Karding juga menambahkan bahwa pekerja migran yang telah dilatih akan memiliki peluang besar untuk bekerja di negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Karding menilai kemampuan bahasa yang sudah dimiliki oleh banyak pekerja migran Indonesia, baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab, menjadi nilai tambah bagi mereka.
“Termasuk kemungkinan kita kirim ke Arab atau Uni Emirat Arab, karena mereka sudah rata-rata bahasa Inggris dan bahasa Arabnya sudah bagus. Jadi kita sangat berkepentingan untuk mengajak sekolah-sekolah ini bekerja sama,” lanjut Karding.
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pekerja Migran
Selain bekerja sama dengan PBNU, KemenP2MI berencana untuk menjalin kerja sama serupa dengan organisasi-organisasi lain, termasuk Muhammadiyah. Langkah ini bertujuan untuk memperluas cakupan pelatihan dan memastikan peningkatan keterampilan calon pekerja migran di berbagai sektor.
“Kami juga rencananya mau sowan ke Muhammadiyah dan untuk sama, tujuannya sama. Pokoknya ini intinya kita harus banyak menyiapkan peningkatan SDM dalam bentuk pelatihan-pelatihan dengan bekerja bersama semua lembaga yang memungkinkan untuk peningkatan SDM,” jelas Karding.
Upaya Pemerintah Meningkatkan Daya Saing Pekerja Migran
Dengan adanya kerjasama ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat internasional. Peningkatan keterampilan pekerja migran diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah pekerja migran ilegal yang sering kali menghadapi masalah hukum dan kesejahteraan di luar negeri.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) juga menandatangani MoU dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara lainnya, seperti Wakil Menteri HAM Mugianto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Gubernur Lemhannas Tb Ace Hasan Syadzili, serta Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono.
(Anton)