SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Komite III DPD RI baru saja menggelar rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, yang menyoroti berbagai masalah serius yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia.
Permasalahan? Banyak Banget!
Menurut Ketua Komite III DPD RI, Filep Wamafma, masalah pendidikan di Indonesia itu kompleks banget dan banyak aspek yang saling berhubungan. Di antaranya, kesenjangan akses pendidikan yang masih terjadi akibat kurangnya sekolah, tenaga pengajar, dan infrastruktur yang memadai.
“Pendidikan kita masih banyak masalah! Ada sekolah yang jauh, guru yang kurang, dan fasilitas yang terbatas,” ucap Filep. Beliau juga menyoroti masalah kesejahteraan guru, terutama antara guru ASN dan non-ASN. Ada gap yang jelas, khususnya di sekolah negeri dan swasta. Plus, masalah kompetensi mengajar yang masih jauh dari standar.
Guru Honorer: Masih Menunggu Kejelasan!
Buat kamu yang mungkin nggak tahu, di Indonesia ada sekitar 700 ribu guru honorer. Dan, pada tahun 2024, pemerintah sudah buka lowongan 300 ribu formasi P3K buat guru honorer, tapi masih ada 400 ribu guru honorer yang belum mendapatkan kesempatan yang sama. Gimana nih, menurut kamu?
“Ini masalah besar, karena banyak guru yang belum diangkat menjadi P3K dan itu jadi beban berat bagi pendidikan kita,” tegas Filep lagi.
Makanan Bergizi Gratis: Ada Masalah Juga!
Selain masalah guru, ada juga Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya bikin siswa-siswa lebih sehat, tapi ada beberapa masalah serius dalam pelaksanaannya. Misalnya, ada yang keluhan soal sayuran yang nggak enak dan susu yang nggak diberikan seperti yang dijanjikan. Parahnya, baru-baru ini juga ada keracunan makanan di salah satu SD di Sukoharjo! 😱
Filep pun berharap pemerintah daerah harus lebih aktif dalam memastikan program MBG berjalan lancar dan tanpa masalah. Bahkan, Dinas Pendidikan harus lebih bersinergi dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan tidak ada yang salah lagi.
Menteri Pendidikan: Fokus pada Guru P3K
Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa mereka fokus banget untuk menyelesaikan masalah guru P3K, karena memang sangat penting untuk menjaga standar kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
“Guru P3K itu penting banget, supaya pendidikan di Indonesia tetap berkualitas. Kita harus pastikan semua sekolah punya pengajar yang kompeten,” kata Abdul Mu’ti.
Namun, terkait masalah MBG, beliau mengaku bahwa anggarannya ada di Badan Gizi Nasional dan sekolah cuma jadi objek, sementara mereka tidak punya data lengkap tentang sekolah-sekolah yang terlibat.
Sekolah Swasta Kekurangan Guru!
Sementara itu, anggota DPD asal Papua Barat, Hartono, menambahkan, sekolah swasta sekarang malah kekurangan guru setelah banyak guru yang diangkat jadi P3K dan memilih pindah ke sekolah negeri.
“Sekolah swasta kekurangan guru, karena guru yang diangkat P3K banyak yang pindah ke sekolah negeri. Ini jadi masalah baru yang harus segera diatasi,” ujar Hartono.
Anak-anak Papua Juga Butuh Akses Sekolah!
Tidak kalah penting, David Harol Waromi, senator asal Papua, juga mengungkapkan bahwa anak-anak di Papua sangat kesulitan untuk pergi ke sekolah karena jarak yang jauh. Bahkan, mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang sangat jauh. David pun berharap agar Menteri Pendidikan bisa memberikan fasilitas seperti bis sekolah supaya anak-anak Papua bisa lebih mudah mengakses pendidikan.
“Kasihan anak-anak Papua, mereka harus jalan kaki jauh banget untuk ke sekolah. Kami harap ada solusi untuk masalah ini,” ungkap David.
Ayo, Suarakan Pendapatmu!
Nah, gimana menurut kamu tentang masalah pendidikan ini? Apa solusi terbaik yang harus segera dilakukan? Suarakan pendapatmu di kolom komentar! Let’s discuss! 🗳️🔥
(Anton)