SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Dunia sepakbola Indonesia kembali dirundung duka. Salah seorang legenda timnas, Zulkarnain Lubis (59) meninggal dunia pada Jumat, (11/5/2018) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Pertamina Pendopo Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Pali, Sumatera Selatan.
Zulkarnain Lubis bersama Berti Tutuarima dan Rully Neere sedang mendampingi pelatnas Tim Nasional Sepakbola Wanita Indonesia baik yang Senior maupun U-16 di Palembang itu, tutup usia diduga terkena serangan jantung.
Menurut Gatot PSSI selaku induk sepak bola di Tanah Air, mengucapkan turut berduka cita.“Kita semua kehilangan seorang legenda sepak bola nasional yang punya dedikasi dan sumbangsih besar untuk sepak bola Indonesia. Semasa menjadi pemain dia dikenal dengan julukan Maradona Indonesia,” ujar Gatot.
Menurut rencana, suami dari anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal ini akan dimakamkan di Bandung. Almarhum selama ini menetap di Bandung, di kawasan Margawangi Estate Jl Kencana Arum V Blok S No 1B Ciwastra Bandung.
Menurut mantan pesepakbola nasional M. Jon, di masa jayanya, pemilik nomor punggung 10 ini kerap dijuluki sebagai ‘Maradona Indonesia’ karena gocekan dan umpan-umpan matang dari kakinya membuat rekannya di lini depan seperti mendapat pelayanan kelas satu.
“Visi bermain bola yang tinggi, membuat Zulkarnaen mampu membaca pergerakkan pemain belakang lawan sekaligus menentukan ke mana teman di lini depan harus bergerak, “ kata M. Jon yang pernah bermain bersama dengan almarhum di klub Yanita Utama dan Pra Piala Dunia 1994.
Selain M. Jon, pesepakbola Jambi lainnya Bujang Nasril juga pernah bermain satu tim di Krama Yudha Tiga Berlian.
Zulkarnain Lubis lahir di Binjai, Sumatera Utara, 21 Desember 1958. Dia sempat memperkuat sejumlah klub elite di Tanah Air, mulai dari PSMS Medan (1979-80), Mercu Buana (1980-83), Yanita Utama (1983-85), Krama Yudha Tiga Berlian (1985-89), Petrokimia Putra (1989-90) dan PSM Makassar (1997).
Pada saat memperkuat timnas pada tahun 1986, timnas yang diperkuatnya menorehkan prestasi yang cukup membanggakan, yaitu mampu menembus babak semifinal Asian Games 1986, meski akhirnya gagal meraih medali. Pada tahun yang sama timnas Indonesia juga nyaris menembus putaran final Piala Dunia, setelah dikandaskan Korea Selatan pada babak play off kedua zona A.(Bams/Foto; Dok)