SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Perdagangan akan selalu mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memasuki pasar ekspor ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Rusia. Dengan demikian, kontribusi UKM terhadap peningkatan kinerja ekspor nasional semakin besar.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan saat membuka seminar web (webinar) yang diselenggarakan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan, pada Kamis (15/4/2021).
Webinar yang mengangkat tema ‘Strategi Pemasaran Ekspor ke Rusia’ ini diikuti sekitar 300 pelaku UKM Indonesia dan turut menghadirkan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Belarus Jose Antonio Morato Tavares, CEO House of Indonesia for Rusia Olga Bagryantseva, serta Praktisi Ekspor sekaligus Fasilitator PPEI Nina Agustina.
“Upaya penetrasi pasar ekspor ke Rusia merupakan momentum pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Rusia merupakan negara besar yang memiliki peluang luas bagi produk- produk Indonesia. Webinar ini diharapkan dapat memberikan informasi peluang pasar, regulasi dan strategi memasuki pasar Rusia untuk mendorong ekspor UKM Indonesia ke Rusia,” ujar Kasan.
Dubes Jose Tavares menyampaikan, upaya meningkatkan ekspor nonmigas ke Rusia membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk pelaku UKM Indonesia.
“KBRI Moskow siap memberikan dukungan dan fasilitasi dengan berbagai program seperti penjajakan kesepakatan dagang (business matching), misi dagang, penanganan inquiry, pameran, dan promosi yang terintegrasi,” jelas Jose.
Menurut Jose, potensi perdagangan kedua negara perlu terus ditingkatkan. Perdagangan antara Indonesia-Federasi Rusia saat ini belum mencerminkan potensi kerja sama yang sangat besar. Total perdagangan Indonesia-Federasi Rusia pada Januari—Februari 2021 tercatat sebesar USD 394,02 juta atau meningkat 13,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Federasi Rusia sebesar USD 205,88 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Federasi Rusia sebesar USD 188,13 juta.
Beberapa produk yang diekspor ke Rusia diantaranya produk minyak sawit (CPO), karet alam, kopra, mentega kakao, alas kaki, kopi, teh, dan peralatan elektronik. Selain produk utama yang dipasarkan ke pasar Rusia, terdapat beberapa produk UKM Indonesia yang memiliki potensi dan peluang besar untuk ekspor ke Rusia yaitu kopi, teh, buah-buahan tropis, dan produk perikanan.
Kepala Balai Besar PPEI Heryono Hadi Prasetyo mengatakan, webinar ini bertujuan memberikan informasi dan strategi efektif untuk melakukan ekspor ke Rusia.
“Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan PPEI dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang ekspor. Melalui 25 webinar yang ditargetkan digelar PPEI selama tahun 2021, diharapkan para pelaku usaha dapat memperoleh berbagai informasi untuk memasuki pasar ekspor,” kata Heryono.
Dalam webinar ini, CEO House of Indonesia for Rusia Olga menyampaikan informasi mengenai House of Indonesia serta sejumlah hal yang harus dipersiapkan para pelaku usaha untuk memasuki pasar Rusia.
“Dibutuhkan persiapan produk, kemasan, pengetahuan tentang izin khusus di Rusia, informasi logistik, pentingnya kontrak, dan penggunaan strategi pemasaran yang tepat,” terang Olga.
Menurutnya, untuk berbisnis dengan buyer Rusia, pembuatan kontrak memiliki peranan penting untuk kepastian pemesanan, pembayaran, dan proses pengiriman baik sampel maupuk produk yang dipesan.
“Produk Indonesia terkenal dengan produk alami dan ramah lingkungan. Rusia membeli bukan barang, tapi budaya,” jelas Olga.
Sedangkan, Praktisi Ekspor Nina memberikan kiat-kiat agar berhasil ekspor ke Rusia. Diantaranya, pelaku usaha Indonesia perlu melakukan riset kebiasaan masyarakat Rusia, mempelajari kompetitor, promosi yang tepat, membangun jaringan dengan Pemerintah Indonesia di Rusia, baik melalui Atase Perdagangan maupun KBRI.
“Para pelaku usaha juga perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah. Untuk itu, manfaatkan program dan fasilitasi dari perwakilan perdagangan Indonesia di Rusia melalui Atase Perdagangan. Selain itu, para pelaku usaha bisa mengikuti berbagai festival produk Indonesia dan membangun hubungan kepercayaan dengan masyarakat setempat untuk mendorong kesuksesan eskpor,” tutup Nina. (EK)