SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Haji dan umrah merupakan ibadah impian bagi setiap Muslim. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya adalah penebus dosa di antara keduanya, sedangkan balasan haji mabrur adalah surga.”
Namun, tidak semua orang mampu melaksanakannya. Kendala seperti biaya, waktu, atau halangan lainnya sering menjadi penghalang. Tapi tahukah kamu, ada amalan lain yang lebih besar pahalanya daripada haji dan umrah?
Amalan tersebut adalah kejujuran dalam takaran atau timbangan. Berikut penjelasannya!
Kejujuran: Amal Sholeh yang Luar Biasa
Fudhail bin Iyadh, seorang ulama besar, menjelaskan bahwa kejujuran dalam timbangan memiliki pahala dua kali lipat dari ibadah haji dan 20 kali pahala umrah. Kisah ini diceritakan dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali:
“Fudhail menyaksikan anaknya mencuci sekeping dinar yang ingin digunakan. Anak itu membersihkan karatnya agar bobot koin tidak bertambah. Fudhail lalu berkata: ‘Nak, apa yang kamu lakukan ini lebih utama daripada pahala dua kali ibadah haji dan 20 kali ibadah umrah.’”
(Ihya Ulumuddin, Juz II, Halaman 89)
Kenapa kejujuran ini begitu besar pahalanya? Karena ia mencerminkan kesalehan sosial. Dalam setiap transaksi, kejujuran membangun kepercayaan dan memberikan manfaat untuk semua pihak.
Peringatan Al-Qur’an untuk Orang Curang
Sebaliknya, Islam sangat mengecam perilaku curang dalam timbangan atau takaran. Bahkan, ada satu surat khusus dalam Al-Qur’an yang membahasnya, yaitu Surah Al-Muthafifin (Orang-Orang yang Curang):
“Celaka besar bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar?”
(QS. Al-Muthafifin: 1-5)
Ayat ini memperingatkan kita bahwa kecurangan bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga mendatangkan dosa besar. Sebaliknya, kejujuran dalam setiap aspek kehidupan, termasuk muamalah, sangat dihargai dalam Islam.
Relevansi dalam Kehidupan Anak Muda
Buat kamu yang masih muda, pesan ini sangat penting. Di era serba digital, transaksi online dan jual-beli sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Jujur dalam berbisnis, menjaga kualitas barang, hingga transparan dalam penawaran harga adalah bagian dari kejujuran yang diajarkan Islam.
Bayangkan, dengan sekecil apa pun kejujuranmu—seperti memastikan berat produk sesuai atau menjaga kepercayaan konsumen—pahalanya bisa lebih besar dari ibadah yang membutuhkan pengorbanan besar seperti haji dan umrah.
Kesimpulan
Kejujuran dalam timbangan atau transaksi bukan sekadar soal bisnis. Ini adalah bentuk ibadah yang sangat dihargai Allah SWT. Meski haji dan umrah tetap merupakan kewajiban besar dalam Islam, kejujuran dalam kehidupan sehari-hari adalah amal yang memiliki nilai pahala luar biasa.
Jadi, mulai sekarang, yuk jadikan kejujuran sebagai prinsip utama dalam hidup. Ingat, amal kecil dengan niat ikhlas bisa bernilai besar di sisi Allah.
(Anton)