SUARAINDONEWS.COM, Bogor-Kebun Raya Bogor yang terdiri dari beberapa taman sangat memanjakan ‘mata’ setiap pengunjung ketika berada disana. Seperti halnya Taman Meksiko yang merupakan taman koleksi tanaman kaktus yang terdapat di Kebun Raya Bogor. Taman ini berisikan kumpulan spesies tumbuhan iklim kering yang jumlahnya lebih dari 100 spesies, seperti: agave, yucca, kaktus dan tumbuhan sukulen lain. Dimana sebagian besar koleksi taman ini didatangkan dri Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Taman ini terlihat indah dengan berbagai macam jenis tanaman kaktus yang memang banyak digunakan sebagai tanaman hias. Hal ini dikarenakan tanaman kaktus memiliki bentuk yang indah akibat dari penyesuaian diri mereka terhadap lingkungan aslinya.
Berikutnya, Taman Nepenthes merupakan taman konservasi binaan Pertamina yang berada di wilayah Kebun Raya Bogor. Pertamina telah melakukan konservasi beberapa jenis tanaman Nepenthes di wilayah ini, antara lain: Nepenthes mirabilis, Nepenthes reinwardtiana, Nepenthes ampullaria, Nepenthes gracilis, Nepenthes xhookeriana, Nepenthes sumatrana, dan Nepenthes rafflesiana. Pertamina mempunyai komitmen untuk terus melakukan konservasi tanaman dalam rangka mendukung pemerintah di dalam pencapaian Target 15 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati. Di Indonesia, Nepenthes dikenal dengan nama “Kantong Semar”. Termasuk tumbuhan karnivora yang menghasilkan kantong untuk menjebak dan menangkap mangsa berupa serangga maupun binatang kecil lainnya untuk mendapatkan nutrisi. Nepenthes dapat ditemukan di Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Kantong semar biasa hidup di daerah yang terbuka, lembab dan miskin hara. Nepenthes termasuk salah satu tumbuhan yang terancam kepunahannya akibat adanya alih fungsi lahan dan hutan sebagai habitat alaminya.
Sebagai area konservasi, Kebun Raya Bogor juga memiliki taman koleksi Obat yang terdiri dari berbagai macam jenis tanaman dan pemanfaatan obat-obatan tradisional tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat Indonesia. Sampai saat ini tanaman obat di dikonservasi di dua area XXIV.A dan XXIV B. Koleksi tumbuhan obat di XXIV.A berjumlah 175 jenis yang terdiri dari 55 suku dan 144 marga. Sedangkan koleksi tumbuhan obat di vak XXIV.B. sebanyak 228 jenis, terdiri dari 65 suku dan 172 marga. Pengunjung bisa mengetahui jenis dan fungsi dari masing-masing tanaman tersebut dengan membaca papan informasi yang ada di beberapa koleksi tanaman obat.
Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Namun pada perkembangannya pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi pada zaman itu (1880 – 1905). Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894). (Akhirudin).