SUARAINDONEWS.COM, Depok-Dalam gelaran vaksinasi massal yang dilakukan oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok, HTM Yusufsyah Putra tegaskan 1000 kuota vaksin pertama yang tersedia harus habis.
Kuota tersebut, lanjut ketua DPRD HTM Yusufsyah Putra diberikan untuk masyarakat Kota Depok yang belum melakukan vaksinasi. Dan jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin Sinovac.
“Ini adalah rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan HUT RI ke 76 tahun, selain pengadaan vaksin, juga akan digelar paripurna,” ujar Ketua DPRD Depok, HTM. Yusufsyah Putra usai membuka giat vaksinasi massal di Halaman Gedung DPRD Depok, Senin (30/08/2021).
Masih rendahnya angka vaksinasi, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar cepat melakukan suntik vaksin. Selain memunculkan herd immunity, juga mencegah paparan Covid-19.
“Dari data yang ada, baru 32 persen warga Depok yang sudah vaksin. Diharapkan pemberian vaksin kepada warga bisa selesai dibulan Desember ini,” imbuhnya.
Terkait dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), ia akan berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan terlebih dahulu. Sehingga ketika dilakukan PTM disetiap sekolah tidak menjadi cluster baru Covid-19.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Kota Depok, Rezky M.Noor menginginkan untuk PTM, berbagai persiapan harus matang, sehingga tidak menimbulkan kasus baru Covid-19 saat PTM dilaksanakan.
“Kami setuju jika PTM dilakukan. Tapi dengan catatan protokol kesehatannya harus diperketat sehingga tidak menyebabkan cluster Covid-19 baru,” ujar Ketua BKD, Rezky M.Noor.
Selain sinergitas dari semua pihak, ia berharap lingkungan area sekolah harus terbebas dari paparan Covid-19. Baik lingkungan luar maupun lingkungan dalam sekolah.
“Kita harus pastikan, seluruh aspek sudah bebas dari Covid-19. Dan semua pihak harus mensosialisasikan protokol kesehatan. Selain itu, tenaga didik juga harus sudah divaksin. Pada intinya, yang berhubungan dengan pelaksanaan PTM harus bebas dari Covid,” terang Kiki sapaan akrab ketua BKD DPRD Kota Depok.
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan tentang pelaksanaan PTM, ia berharap tidak ada lempar tanggung jawab. Karena sebelum dilaksanakannya PTM, seluruh elemen harus terlebih dahulu membahas secara bersama-sama.
Dikesempatan yang sama, Walikota Depok, Mohammad Idris berharap kepada masyarakat untuk tidak begitu percaya dengan berita yang tersebar di media sosial.
“Jangan percaya dengan medsos, banyak kabar hoax tentang vaksin,” tutur Walikota Depok, Mohammad Idris.
Dari total 1,6 juta warga Depok yang harus menjalani vaksin, dirinya berharap masyarakat tidak ragu untuk melakukan vaksin.
“Jenis vaksin tidak hanya Sinovac, tetapi banyak jenis lainnya seperti Pfizer. Sesuai amanat presiden, vaksin harus dihabiskan,” tandasnya. (Akhirudin).