SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Gaharu, atau yang lebih dikenal dengan Agarwood, adalah salah satu jenis kayu paling mahal di dunia. Disebut sebagai “emas hijau”, kayu ini punya aroma khas yang berasal dari infeksi alami jamur pada pohon Aquilaria. Karena keunikannya, gaharu banyak digunakan dalam pembuatan parfum mewah, dupa, hingga obat-obatan.
Yang bikin spektakuler, harga gaharu berkualitas tinggi bisa mencapai miliaran rupiah per kilogram! 😱 Bahkan, di pasar internasional, 1 kg gaharu bisa dibanderol US$20.000 hingga US$100.000 (sekitar Rp324 juta – Rp1,6 miliar).
🌿 Kenapa Gaharu Bisa Semahal Itu?
💎 Unik & Langka
Gak semua pohon Aquilaria bisa menghasilkan gaharu berkualitas tinggi. Pohon ini harus terinfeksi jamur Phialophora parasitica atau mengalami luka alami dulu. Ketika ‘sakit’, pohon akan mengeluarkan getah yang justru menciptakan aroma khas gaharu.
🔥 Aroma yang Dicari Dunia
Aroma gaharu itu kompleks, eksotis, dan tahan lama—sesuatu yang sangat dihargai di dunia parfum mewah. Makanya, gaharu jadi bahan utama dalam parfum-parfum kelas dunia dan banyak dicari di negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.
🛠 Proses Pengolahan Super Rumit
Mulai dari identifikasi kayu yang sudah terselubung getah, ekstraksi inti batang, hingga pemrosesan akhir, semuanya membutuhkan keahlian khusus. Ini yang bikin gaharu makin eksklusif dan mahal.
📉 Produksi Gaharu di Indonesia: Turun Tapi Tetap Cuan!
Indonesia adalah salah satu produsen gaharu terbesar di dunia, terutama dari Sumatera dan Kalimantan. Namun, produksi gaharu dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan:
📉 2021: 2,0 ribu ton
📉 2022: 1,6 ribu ton
📉 2023: 1,2 ribu ton
Kenapa bisa turun? 🤔
🔹 Perubahan iklim 🌍
🔹 Penebangan ilegal 🌳
🔹 Kurangnya budidaya berkelanjutan
Tapi tenang, meskipun produksinya turun, nilai ekspor justru naik! 💰 Pada 2023, ekspor gaharu Indonesia mencapai US$16,6 juta, naik dari US$16,4 juta di 2022.
Arab Saudi jadi pelanggan terbesar (US$10,9 juta pada 2023, naik dari US$8,4 juta di 2022). Selain itu, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Singapura, dan Kuwait juga jadi pasar penting.
🏆 Indonesia vs Negara Pesaing
Indonesia gak sendirian di bisnis gaharu. Ada Malaysia dan Vietnam yang juga jadi pemain utama.
🇲🇾 Malaysia → Sudah mengembangkan budidaya gaharu secara komersial dengan akses pasar lebih luas ke Timur Tengah.
🇻🇳 Vietnam → Dikenal punya industri gaharu yang lebih terorganisir.
Tapi, gaharu Indonesia tetap istimewa! ✨
🌟 Kualitas dan aroma gaharu Indonesia lebih kompleks dan tahan lama, terutama dari Sumatera dan Kalimantan. Inilah alasan kenapa parfum-parfum kelas dunia lebih suka pakai gaharu dari Indonesia.
📜 Dari Sriwijaya Sampai Sekarang: Gaharu Sudah Jadi Komoditas Mahal Sejak Lama!
Gaharu bukan barang baru di Indonesia. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya (abad VII–XI), kayu ini sudah jadi komoditas ekspor ke Arab dan India.
📜 Nia Kurnia Sholihat Irfan dalam bukunya (1983:63) menyebut bahwa Sriwijaya mengekspor gaharu bersama kapur barus, cendana, dan rempah-rempah lainnya.
📜 Denys Lombard dalam “Nusa Jawa: Jaringan Asia” (1996:29) mencatat bahwa gaharu diekspor melalui pelabuhan-pelabuhan besar di Nusantara, bersamaan dengan lada, cengkeh, dan pala.
📜 Tsuyoshi Kato dalam “Rantau Pariaman: Dunia Saudagar Pesisir Minangkabau” (1986:81) mencatat kapal-kapal dari Gujarat, India, datang ke Pariaman, Sumatra Barat, untuk membeli gaharu.
Jadi, dari dulu hingga sekarang, gaharu tetap jadi komoditas super mahal! 🔥
Masa Depan Gaharu Indonesia: Masih Cerah atau Terancam? 🤔
Meskipun produksi turun, permintaan gaharu dunia tetap tinggi. Indonesia punya potensi besar, asalkan bisa:
✅ Mengembangkan budidaya berkelanjutan 🌱
✅ Melindungi hutan dari penebangan ilegal 🌳
✅ Meningkatkan kualitas produksi dan ekspor 📈
Kalau bisa, Indonesia bisa tetap jadi rajanya gaharu di dunia! 👑🔥
Ayo, Suarakan Pendapatmu! 🗣💬
Menurut kamu, apakah Indonesia bisa tetap jadi pemain utama dalam bisnis gaharu di dunia? Atau justru bakal kalah dari Malaysia dan Vietnam?
Tulis di kolom komentar! Let’s discuss! ⬇️🔥
(Anton)