SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Maia Estianty, musisi dan tokoh publik ternama, kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan sisi lain dari sejarah keluarganya yang jarang diketahui oleh banyak orang. Dalam sebuah perbincangan eksklusif di kanal YouTube DeHakims Story, Maia membuka fakta bahwa neneknya, Siti Oetari Tjokroaminoto, merupakan istri pertama Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno.
Siti Oetari Tjokroaminoto, Nenek Maia Estianty dan Istri Pertama Soekarno
Maia Estianty mengungkapkan bahwa neneknya, Siti Oetari, adalah putri dari Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional Indonesia yang juga menjadi guru bagi Soekarno. Atas dasar rasa hormat dan hubungan dekat dengan gurunya, Soekarno menikahi Siti Oetari pada tahun 1921, ketika Siti Oetari berusia 16 tahun, sementara Soekarno berusia 21 tahun.
“Pernikahan itu tidak berlangsung lama, dan nenek saya tidak pernah disentuh oleh Soekarno,” ungkap Maia. Pernikahan tersebut lebih didasari oleh dorongan simpati terhadap keluarga Tjokroaminoto, terutama setelah meninggalnya ibu Siti Oetari, Suharsikin, akibat sakit parah. Soekarno merasa pernikahan ini dapat menghibur hati HOS Tjokroaminoto yang tengah berduka.
Pernikahan Singkat yang Membentuk Sejarah
Pernikahan Soekarno dan Siti Oetari dikenal sebagai “pernikahan gantung,” karena dikatakan bahwa saat itu Soekarno belum siap untuk membangun rumah tangga yang sesungguhnya. Bung Karno lebih melihat Siti Oetari sebagai seorang adik ketimbang seorang istri. Selain itu, Soekarno saat itu masih menempuh pendidikan di Sekolah Teknik Tinggi dan tengah fokus mengejar gelar insinyurnya.
Setelah beberapa bulan, Soekarno memutuskan untuk mengakhiri pernikahan tersebut dan mengembalikan Siti Oetari kepada ayahnya. Keduanya bercerai pada tahun 1922, tanpa meninggalkan keturunan. “Nenek saya akhirnya menikah kembali dengan sepupunya, dan dari pernikahan itulah lahir ayah saya, Harjono Sigit,” jelas Maia.
Harjono Sigit, Pionir Pendidikan Arsitektur Surabaya
Tak hanya dari sisi neneknya, Maia Estianty juga berasal dari keluarga yang berkontribusi besar di dunia pendidikan. Ayah Maia, Ir. Harjono Sigit Bachroen Salam, merupakan pionir dalam bidang pendidikan arsitektur di Surabaya. Beliau pernah menjabat sebagai rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada periode 1982-1986, dan sebelumnya berkarier sebagai dosen jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS.
Ketegasan dalam mendidik yang diwarisi dari sang kakek turut membentuk karakter Maia dalam mendidik anak-anaknya, seperti yang diungkapkan oleh putranya, El Rumi. “Bunda disiplin banget. Kakeknya bunda juga begitu, rektor ITS, jadi mungkin pendidikan disiplin ini turun ke keluarga kita,” kata El Rumi dalam perbincangan dengan Rudy Salim.
Sejarah yang Tidak Banyak Diketahui Publik
Pengungkapan sejarah ini semakin menambah kekayaan wawasan tentang latar belakang Maia Estianty yang selama ini lebih dikenal lewat kiprahnya di dunia musik. Kisah tentang neneknya, Siti Oetari, yang sempat menjadi istri pertama Presiden Soekarno, menjadi bagian penting dari narasi sejarah pergerakan Indonesia.
Maia Estianty berharap agar masyarakat dapat lebih memahami sisi personal keluarganya dan menghargai peran yang dimainkan oleh tokoh-tokoh terdahulu dalam sejarah bangsa ini. “Saya ingin generasi muda tahu bahwa di balik sosok besar seperti Soekarno, ada kisah-kisah yang belum banyak diceritakan. Nenek saya mungkin bukan bagian besar dari sejarah politik, tetapi dia memainkan peran penting dalam kehidupan pribadi Soekarno,” tutup Maia.
Tentang Maia Estianty
Maia Estianty adalah seorang musisi, pengusaha, dan tokoh publik Indonesia yang dikenal dengan karya-karya musiknya dan perannya di dunia hiburan tanah air. Di luar karier musiknya, Maia juga aktif sebagai ibu dari tiga anaknya serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.
(Anton)