SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melakukan seremoni pelepasan untuk 144 pekerja migran di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketua BP2MI, Benny Rhamdani, memimpin acara tersebut yang bertujuan untuk mengirimkan pekerja migran ke tiga negara penempatan, yakni Korea Selatan sebanyak 129 orang, Jerman 9 orang, dan Taiwan 6 orang.
Menurut Benny, pemberangkatan ini merupakan bagian dari program SP2D (Skema Pengiriman Pekerja Migran Dua Direktori), di mana para pekerja migran menjalani orientasi pra penempatan sebelum berangkat. Saat ini, BP2MI juga sedang melatih 553 orang untuk diberangkatkan ke berbagai negara dalam waktu dekat.
Benny menyoroti minat tinggi dari anak muda Indonesia untuk bekerja di luar negeri, yang menurutnya membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah dalam hal fasilitasi. Dia menekankan pentingnya negara untuk memberikan fasilitas yang mencakup kompetensi keahlian, keterampilan pekerjaan, kemampuan berbahasa, serta pembebasan dari biaya-biaya seperti tiket pesawat dan cek kesehatan.
“Pemerintah harus mempertimbangkan untuk menanggung biaya seperti paspor, visa, medical check-up, dan tiket pesawat, karena kontribusi ekonomi yang diberikan oleh pekerja migran sangat besar bagi negara,” ujar Benny.
Dia menambahkan bahwa meskipun BP2MI hanya membutuhkan investasi relatif kecil dari APBN sebesar Rp8,2 triliun per tahun, sumbangan ekonomi yang dihasilkan oleh pekerja migran mencapai Rp227 triliun setiap tahunnya.
Ini mencerminkan upaya BP2MI dalam mendukung para pekerja migran Indonesia dan memperkuat kerja sama bilateral dengan negara-negara tujuan, serta memperjuangkan hak-hak mereka untuk memperoleh fasilitas yang memadai sebelum berangkat ke luar negeri.
(ANTON)