SUARAINDONEWS.COM, Makassar-Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan untuk mencapai herd immunity, 70 persen populasi rakyat Indonesia harus berhasil di vaksinasi Covid-19.
Sebagai langkah awal, pemerintah menyasar kelompok warga berusia 18 hingga 59 tahun dengan total mencapai 160 juta orang akan menerima vaksin Covid-19 dengan status ‘emergency use authorization’ (izin penggunaan darurat).
Bamsoet mengatakan, vaksinasi akan dimulai pada Januari 2021. Setiap orang mendapatkan dua kali suntik vaksin dengan jeda waktu 14 hari. Kementerian Kesehatan RI sebagai leading sektor harus menyiapkan strategi dan langkah vaksinasi agar bisa tepat waktu dan sasaran.
“Keberadaan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang terdapat di setiap kecamatan, harus dimaksimalkan untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19,” ujar Bamsoet saat meninjau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Makkasau, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/12/20).
Bersama Bamsoet, turut hadir antara lain Anggota MPR RI Robert Kardinal, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendali Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Budi Hidayat, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani, Sekretaris Daerah Kota Makassar Muhammad Ansar, Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan Arfin Hamid dan Kepala Puskesmas Makkasau Muhammad Ashari serta Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sadikin Aksa.
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, berdasarkan data terakhir Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, jumlah Puskesmas di 34 provinsi di Indonesia mencapai 9.993 unit. Seluruhnya akan mendapatkan cold chain penyimpanan vaksin Covid-19.
“Indonesia punya pengalaman sukses menyelenggarakan vaksinasi Polio dan DTP (difteri, tetanus, pertusis). Kesuksesan tersebut menjadi modal besar untuk mengulangi kesuksesan vaksinasi Covid-19. Syaratnya, seluruh pihak harus bergotong royong,” papar Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran mencapai Rp 60,5 triliun untuk penanganan dan pengadaan vaksin Covid-19 di tahun 2021. Rinciannya antara lain Rp18 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19, dan Rp 3,7 triliun untuk vaksinasi.
PT Bio Farma ditunjuk sebagai distributor vaksin Covid-19 ke berbagai tempat penyimpanan di tingkat provinsi. Dari provinsi, vaksin akan didistribusikan oleh Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan ke berbagai unit pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, untuk kemudian digunakan memvaksin masyarakat.
“Kemenkes sudah menyiapkan sekitar 23.145 vaksinator yang tersebar di berbagai Puskesmas. Melalui persiapan yang matang, program vaksinasi harus berhasil,” pungkas Bamsoet. (TS)