SUARAINDONEWS.COM, Surabaya-Didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim yang juga bertindak sebagai Komandan Atlet Paralimpik, Hudiyono, Ketua Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Timur, Imam Kuncoro Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Supratomo, mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin (01/11/2021) melepas keberangkatan Atlet Jatim untuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI/2021 di Provinsi Papua.
Pelepasan yang berlangsung di Hotel Fairfield by Marriot, Jl. Mayjen Sungkono No. 178, Kota Surabaya.
Dalam arahannya, Supratomo berpesan agar selama pertandingan para atlet senantiasa menjaga protokol kesehatan, karena kesehatan sangat penting disaat musim pandemi sekarang ini.
Pemprov Jatim telah menfasilitasi pusat pelatihan atlet bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Untuk itu, atlet bisa memanfaatkan kesempatan Peparnas XVI 2021 Papua ini untuk lebih fokus meraih prestasi yang terbaik dan maksimal.
“Pesan Ibu Gubernur selama di Papua senantiasa menjaga kesehatan, tetap gunakan masker dan jangan sampai lengah. Dan hindari kalimat-kalimat yang berbau SARA saat berinteraksi untuk menjaga kerukunan antar sesama,” katanya.
Supratomo mengharapkan, target yang diinginkan kontingen Jatim pada ajang Peparnas Papua dengan meraih 21 medali emas, 13 perak dan 16 perunggu benar-benar bisa terwujud. “Syukur-syukur target tersebut bisa terlampaui. Karena berhasilnya kontingen yang berlaga bukan berdasarkan banyaknya tim yang diberangkatkan, namun dari sikap fokus dan keseriusan selama pertandingan,” tegasnya.
Komandan Kontingen Jatim untuk Peparnas XVI/2021 Papua yang juga Kepala Diskominfo Jatim, Hudiyono, berpesan, selama di Papua atlet Jatim agar senantiasa menjaga tiga kunci sukses, yakni sukses yang pertama adalah sukses kesehatan, kemudian sukses kekompakan dan yang ketiga adalah sukses prestasi.
Jika hal itu senantiasa dijaga dengan baik, meskipun kontingen yang diberangkatkan ini sebanyak 70 orang atlet, akan mampu bersaing dengan kontingen dari provinsi lain yang jumlahnya lebih banyak.
Saat ini kontingen Jatim telah melakukan persiapan yang cukup matang. Terhitung sejak 2019 sudah melakukan pemusatan pelatihan bersama dengan Unesa Surabaya. “Belajar dari Peparnas di Jawa Barat, dengan senantiasa menjaga silaturahim dan dukungan penuh dari Pemprov Jatim , InsyaAllah saya menyakini atlet Jatim akan meraiih prestasi yang terbaik,” katanya.
Ketua Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Timur, Imam Kuncoro menyampaikan terima kasih banyak kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang telah menfasilitasi kontingen dengan memberikan dukungan penuh baik berupa pendanaan maupun fasilitasi lainnya. Sebab dari yang semula saat pemusatan pelatihan pada Peparnas beberapa tahun lalu, atlet Jatim harus tidur di garasi, kini bisa istirahat ditempat yang sangat layak.
“Tentu ini adalah wujud keberpihakan Ibu Gubernur Khofifah dengan tidak membeda-bedakan atlet yang normal dan penyandang disabilitas,” katanya.
Pada Peparnas XVI/2021 Papua ini kontingen Jatim menargetkan masuk dalam lima besar dengan target perolehan medali, meliputi 21 emas, 13 perak dan 16 perunggu. Adapun rincian berdasarkan cabang olahraganya, meliputi atletik 4 emas, Bulu Tangkis 2 emas, catus 4 Emas, Judo Disabilitas Netra 2 emas, Menembak 1 emas, Panahan, 1 emas, Renang 6 Emas, dan Tenis Meja 1 Emas.
Untuk medali Perak target berdasarkan cabang olahraga, meliputi Bulu Tangkis 4 perak, Catur 4 perak, Renang 3 perak, Sepak Bola Cerebral Palsy 1 perak dan Tenis Meja 1 perak. Untuk medali Perunggu terget bersadarkan cabang olahraga, meliputi Etletik 3 perunggu, Boccia 1 perunggu, Bulu Tangkis 4 perunggu, Catur 2 perunggu, Judo Disabilitas Netra 1 perunggu, Menembak 1 perunggu, Renang 2 perunggu, dan Tenis Meja 2 perunggu.
Pada Peparnas XVI Papua 2021, ada 10 cabang olahraga yang diikuti oleh Kontingen Jawa Timur, yaitu Atletik, Boccia, Bulu Tangkis, Catur, Judo Disabiltas Netra, Menembak, Panahan, Renang, Sepak Bola CP dan Tenis Meja.
Sedangkan cabor yang tidak diikuti ada 2, yaitu Angkat Berat dan Tenis Kursi Roda Lapangan. Kedua cabor ini tidak diikuti karena hingga saat ini, NPCI Provinsi Jawa Timur belum melakukan pembinaan pada cabor tersebut, salah satunya karena sarana dan prasarana yang belum mendukung. (Fadillah).