SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Dari segala bentuk skandal yang terjadi di halaman Stadhuis Batavia di era tahun 1700an itu, mulai dari Pembantaian Etnis Cina, Peristiwa Pecah Kulit, Di tahannya Pangeran Diponrgoro hingga Tjoet Nyak Dien, maka skandal cinta Sarah dan Fei yang kemudian melahirkan istilah Hidung Belang hingga kini, menjadi kisah nyata percintaan yang terlarang dan tabu di kala itu yang harus berakhir dengan kematian ysng tragis.
Dan jawaban misteri kisah cinta 400 tahun lalu itu, yang dianggap sebagai skandal dan tabu, kini tertransformasi dalam Film Sarah dan Fei ‘Stadhuis Scandaal’ yang penggarapan cerita, skenario dan penyutradaraannya oleh Adi Surya Abdi.
Bagi Adi Surya Abdi, film ini menjafi filmnya yang ke-14, setelah 14 tahun tak memproduksi sebuah film. Sekaligus diakuinya sebagai proses belajar dirinya dengan teknologi di bidang perfilman yang semakin pesat. Oleh karenanya semangat, ruh serta emosi dari film Sarah dan Fei ‘Stadhuis Scandaal’ yang berjarak empat abad yang lalu berhasil ditransformasikan lewat teknologi CGI tersebut.
Bahkan Remy Sylado, selaku budayawan melihat bahwa kisah cinta terlarang Sarah dan Fei, sesungguhnya kisah nyata percintaan yang benar benar ada di Stadhuis Batavia atau kini telah menjadi Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta. Dari skandal percintaan itulah yang kemudian hingga kini dikenal dengan istilah ‘Hidung Belang’. Karena orang yang disangkakan sebagai pelaku perzinahan itu harus dimasukkan ke dalam sebuah tong hingga mati. Dan jasad yang keluar dari tong kematian itu kerap ditemukan dengan hidung yang belang belang akibat tong yang sangat kotor.
Penggarapan film Stadhuis Scandaal, yang diproduseri Omar Jusma ini menjadi begitu istimewa juga, dimana Areng Widodo didapuk selaku Music Directornya. Dan dirinya diberikan kebebasan untuk membuat film drama ini menjadi sangat istimewa. Lagu Syair Kehidupan yang pernah dinyanyikan Ahmad Albar pun di aransemen ulang dengan tanpa menjadikannya lebih Grande oleh Areng. Disamping Areng juga berhasil mengaransemen sebuah lagu baru untuk mewakili generasi jaman milenial ini.
Adi Surya Abdi disela sela Talk Show Sarah dan Fei ‘Stadhuis Scandaal’ yang berlangsung di Gedung PPHUI, Kuningan, Jakarta (13/7), menambahkan bahwa tantangan yang luar biasa untuk mentransformasikan suasana rasa percintaan di tahun 1700an ke era tahun 2018 ini. Selain tetap menempatkan film sebagai media hiburan yang feeding knowledge tentunya, ungkapnya mrngakhiri.