SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Masalah sampah di Indonesia semakin kompleks dan menjadi perhatian serius di tingkat nasional. Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pun menyoroti isu ini, dengan harapan bisa ditemukan solusi yang menyeluruh untuk pengelolaannya. Sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan kualitas hidup kita.
Bentuk Satgas Nasional untuk Penanganan Sampah
Ketua BULD DPD RI, Stefanus BAN Liow, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat memperhatikan masalah ini. Dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu, Presiden bahkan telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk membentuk satgas penanganan sampah nasional.
Stefanus mengatakan,
“Masalah sampah ini sudah menjadi isu nasional yang harus diselesaikan bersama. Pembentukan satgas ini diharapkan bisa menjadi langkah konkret dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.”
Pemantauan DPD RI dan Aspirasi Masyarakat
Dalam Rapat Pleno BULD DPD RI, yang juga dihadiri oleh tiga Wakil Ketua BULD DPD RI—Marthin Billa, Abdul Hamid, dan Agita Nurfianti—hasil pemantauan terhadap pengelolaan sampah di berbagai daerah dibahas. Salah satu temuan penting adalah masalah infrastruktur pengelolaan sampah yang terbatas, seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang banyak ditemukan di daerah dengan populasi padat.
Stefanus juga menekankan,
“Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan sampah dan daur ulang harus ditingkatkan sejak dini. Edukasi ini sangat penting, terutama untuk mencegah masalah sampah di masa depan.”
Masalah Utama dalam Pengelolaan Sampah
Hasil penjaringan aspirasi menunjukkan bahwa masalah utama dalam pengelolaan sampah adalah kurangnya fasilitas yang memadai di beberapa daerah. Selain itu, kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan dan rendahnya tingkat daur ulang juga memperburuk keadaan.
“Kami harus fokus pada dua hal utama: Infrastruktur yang lebih baik dan pendidikan yang lebih intensif untuk masyarakat,” kata Stefanus. “Ini menjadi kunci untuk mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan.”
Regulasi dan Teknologi untuk Solusi Jangka Panjang
Beberapa daerah sudah menerbitkan peraturan daerah terkait pengelolaan sampah, seperti Peraturan Gubernur Banten Nomor 23 Tahun 2022 dan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 19 Tahun 2019. Dari sisi teknologi, beberapa daerah mulai membangun fasilitas pengelolaan sampah modern, seperti Refuse Derived Fuel (RDF) Plant yang sedang dibangun di Rorotan, DKI Jakarta.
Tanggapan Anggota BULD DPD RI
Beberapa anggota BULD DPD RI memberikan tanggapan terkait langkah-langkah yang perlu diambil untuk menangani masalah sampah ini.
– Sudirman Haji Uma (senator Aceh) menegaskan bahwa regulasi harus diikuti dengan sistem reward dan punishment yang jelas.
“Regulasi yang ada harus tegas, tidak hanya sebatas himbauan tanpa ada sanksi yang jelas. Ini penting untuk memastikan kedisiplinan masyarakat.”
- Habib Said Abdurrahman (senator Kalimantan Tengah) mengkritik kebiasaan membuang sampah sembarangan yang masih umum di daerahnya.
“Di daerah kami, banyak yang membuang sampah di bawah rumah panggung. Perubahan kebiasaan ini tidak bisa hanya mengandalkan edukasi, perlu ada aturan yang lebih ketat.”
- Muhdi (senator Jawa Tengah) juga sepakat bahwa meskipun ada peraturan, penegakan hukum tetap menjadi masalah utama.
“Ada banyak peraturan, tapi jika tidak ada penegakan hukum yang tegas, semua akan sia-sia,” ujarnya.
Kesimpulan dan Langkah Ke Depan
Permasalahan sampah di Indonesia membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Di satu sisi, regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang tegas sangat diperlukan. Di sisi lain, edukasi tentang pemilahan dan daur ulang sampah juga harus lebih intensif. Teknologi pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan juga harus didorong agar bisa menjadi solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Stefanus mengakhiri dengan mengatakan,
“Dengan kesadaran yang tinggi dari masyarakat dan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta pusat, kita bisa mengurangi dampak negatif sampah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.”
Masalah sampah mungkin besar, tapi dengan langkah nyata dan kerja sama, kita bisa membuat perbedaan yang signifikan. Kini saatnya kita semua terlibat dalam solusi, mulai dari hal kecil yang bisa kita lakukan setiap hari.
(Anton)