SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto melanjutkan pertemuannya dengan para pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (JAPINDA) dan The Jakarta Japan Club (JJC) di Istana Negara, Jumat (6/12/2024). Dalam diskusi ini, sejumlah menteri dan tokoh ekonomi turut hadir untuk mendampingi Presiden Prabowo.
Pertemuan ini berfokus pada pembahasan investasi strategis, pengembangan sumber daya manusia, dan kerja sama di berbagai sektor seperti energi, kesehatan, dan pendidikan.
Tokoh-Tokoh yang Hadir
Sejumlah nama penting tampak mendampingi Presiden Prabowo, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Luar Negeri Sugiono. Selain itu, pengusaha nasional Hasji Isam, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid, dan Anindya Bakrie juga hadir, menunjukkan komitmen kolaborasi lintas sektor.
“Kita dengar saja soal komitmen investasi,” ujar Airlangga sebelum pertemuan dimulai.
Pembahasan Proyek Strategis
Salah satu topik utama yang dibahas adalah kelanjutan proyek Blok Masela, yang telah direncanakan sejak tahun 2000. Delegasi JAPINDA menyampaikan harapan agar proyek ini dapat segera dimulai pada 2025 dan selesai dalam beberapa tahun mendatang.
Selain itu, Prabowo juga mendorong keterlibatan perusahaan Jepang dalam proyek Great Giant Sea Wall, sebuah inisiatif besar untuk melindungi Jakarta dari banjir melalui pembangunan tembok laut sepanjang 600 kilometer.
“Kami berharap perusahaan-perusahaan Jepang, terutama di bidang konstruksi, bisa berkontribusi pada proyek ini,” ujar Menteri Investasi Rosan Roeslani.
Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan
Selain sektor ekonomi, isu pendidikan dan kesehatan juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Presiden Prabowo mengusulkan pendirian sekolah dan universitas Jepang di Indonesia sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia.
“Kami ingin kerja sama ini tidak hanya soal bisnis, tapi juga menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan,” kata Prabowo.
Komitmen Jepang untuk Investasi
Pada pertemuan sebelumnya, delegasi JAPINDA dan JJC telah membahas potensi investasi baru di Indonesia. Presiden Prabowo mengapresiasi kontribusi Jepang selama ini dan mengajak mereka untuk lebih aktif dalam proyek-proyek penting di Indonesia.
“Banyak kerja sama yang bisa diteruskan, mulai dari manufaktur, industrialisasi, energi transisi, hingga pendidikan,” kata Ketua Umum KADIN Anindya Bakrie.
Dengan dukungan pemerintah dan pengusaha, kerja sama antara Indonesia dan Jepang diharapkan semakin solid, tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi. “Ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih baik bagi kedua negara,” tutup Airlangga.
(Anton)