SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Komisi III DPR RI menggelar audiensi dengan Polda Jawa Barat untuk membahas misteri pembunuhan Rahmat Faisandri, seorang sopir bus AKAP yang ditemukan tewas mengenaskan di Jakarta Timur.
Audiensi ini dipimpin oleh Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, dan dihadiri oleh Andre Rosiade (legislator dapil Sumatera Barat) serta Rieke Diah Pitaloka (legislator dapil Jawa Barat). Dari pihak kepolisian, hadir Kabid Propam Polda Jawa Barat, Dirreskrimum Polda Jawa Barat, dan Kapolres Tasikmalaya Kota. Perwakilan keluarga Rahmat, termasuk anak korban dan kuasa hukum, juga turut hadir dalam pertemuan ini.
Hilangnya Rahmat Faisandri
Rahmat terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada 18 Oktober 2024. Saat itu, ia menghubungi ayahnya dan mengatakan bahwa jika ada penumpang ke kampung halaman, ia mungkin akan pulang.
“Jadi Rahmat tanggal 18 Oktober masih komunikasi sama bapak. Si Rahmat ngomong mungkin kalau ada penumpang bus ke kampung, dia sekalian balik,” kata Rika, Senin (25/11/2024).
Keluarga tidak melihat ada tanda-tanda mencurigakan. Mereka mengira Rahmat masih bekerja di Jakarta sebagai sopir bus AKAP rute Jakarta-Padang. Namun, pada 20 Oktober 2024, saat keluarganya mencoba menghubunginya, handphone Rahmat sudah tidak aktif.
Ditemukan Tewas Mengenaskan
Beberapa hari setelah hilang kontak, Rahmat ditemukan tewas di Jakarta Timur dengan luka di sekujur tubuhnya. Barang-barang berharganya juga dilaporkan hilang.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini. Komisi III DPR RI memanggil Polda Jawa Barat untuk mendalami lebih lanjut motif dan kemungkinan pelaku di balik kejadian tragis ini.
Kasus ini menarik perhatian publik karena banyak pertanyaan yang belum terjawab. Keluarga berharap keadilan segera ditegakkan dan pelaku bisa ditangkap secepatnya.
(Anton)